Nakita.id - Sepuluh tahun lalu UNESCO mengesahkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.
Namun sudahkah Moms bisa membedakan antara batik asli dengan batik print yang beredar luas di pasaran?
Jika Moms belum bisa membedakan kedua batik tersebut tampaknya harus belajar banyak mengenai warisan Indonesia ini.
"Batik asli itu ketika membuat ragam hias menggunakan lilin panas (malam). Ketika bertemunya canting dengan lilin panas dulu nenek moyang kita menyebutnya dengan batik.
Sementara sekarang, kalau ada ragam hias menggunakan blue tart, tamarin, beras ketan, atau ekopin, mohon maaf jangan disandingkan dengan batik.
Karena batik mengacu pada SNI mengatakan batik itu harus menggunakan lilin panas selain menggunakan lilin panas disebutnya tiruan batik," jelas Komarudin Kudiya, Pengurus YBI, dalam media gathering Batik Workshop dari Yayasan Batik Indonesia (YBI), Sabtu (22/2/2020).
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR