Nakita.id - Mengetahui kegunaan dan fungsi alat reproduksi penting bagi perempuan.
Tujuannya supaya Moms juga bisa memahami bagaimana cara merawatnya dengan tepat, salah satunya adalah klitoris.
Secara fisik, klitoris itu sama dengan kepala penis laki-laki.
Selain itu klitoris dikenal sebagai kunci kenikmatan seksual wanita.
Sayangnya, banyak mitos tentang bagian klitoris yang sering membuat salah kaprah.
Berikut 6 mitos tentang klitoris agar Moms tak lagi bertanya-tanya.
Mitos #1: Klitoris hanya bagian kecil pada anatomi alat reproduksi manusia
Dilansir dari Romper, menurut data Obstetrics & Gynecology, meski bagian luar klitoris tampak kecil dengan panjang yang berkisar sekitar 5 milimeter, nyatanya badan klitoris secara keseluruhan memiliki panjang hampir 6-7 inci atau 15-17 cm.
Mitos #2: Klitoris tidak memiliki kegunaan
Faktanya, klitoris adalah bagian penting pada reproduksi seorang perempuan.
Punya lebih dari 8.000 ujung syaraf, klitoris menjadi bagian anatomi reproduksi yang paling sensitif saat menerima rangsangan.
Mitos #3: Klitoris sulit ditemukan
Meski banyak yang menganggap bahwa klitoris sulit ditemukan, fakta yang sebenarnya ternyata terbalik.
Menurut Museum of Sex, kebanyakan klitoris terletak di area sekitar pelvis.
Bagian terluarnya yang terletak dekat dengan bibir vagina, dinamakan glans.
Mitos #4: Klitoris tidak berbentuk
Klitoris memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.
Menurut data dari American Society for Aesthetic Plastic Surgery, tercatat kenaikan sekitar 49% pada operasi labiaplasty dalam kurun waktu 2014-2015.
Mitos #5: Klitoris bukan penis
Kenyataannya, klitoris bisa dikatakan sebagai penis pada perempuan.
Saat embrio bayi yang berumur sekitar 12 minggu akan terjadi perubahan kelenjar genital menjadi penis atau labia.
Jadi secara anatomi, penis dan klitoris bisa dikatakan terbentuk dari kelenjar yang sama.
Ini juga yang menyebabkan klitoris menjadi membengkak ketika mendapatkan rangsangan.
Mitos #6: Klitoris membutuhkan rangsangan yang kuat
Karena pada klitoris terdapat 8.000 ujung syaraf, sehingga merupakan bagian dari alat reproduksi yang sangat sensitif.
Meski ada yang butuh rangsangan kuat, tak sedikit perempuan yang cenderung lebih memilih rangsangan yang tidak terlalu kuat.
Meskipun menjadi bagian yang paling sensitif, bukan berarti pasangan bisa "seenaknya" merangsang klitoris agar bisa cepat mencapai kepuasan seksual.
Perlu membuat atmosfir yang mendukung, dan sensasi yang memang didambakan oleh perempuan sehingga tercapai kepuasan bersama.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR