Nakita.id - Wabah virus corona saat ini memang jadi momok seluruh warga dunia.
Bagaimana tidak, di Indonesia sendiri yang sebelumnya nihil ditemukan pasien corona.
Pada Senin (2/3/2020) pemerintah Indonesia mengumumkan ada dua orang WNI yang positif terjangkit virus corona.
Meski demikian, dua pasien terjangkit virus corona telah diisolasi untuk pemulihan.
Di samping hal tersebut, tak sedikit ahli mengatakan bahwa Indonesia patut berbangga lantaran kaya akan tanaman herbal.
Empon-empon diklaim bisa menangkal tubuh terjangkit dari virus corona.
Lain halnya dengan Indonesia, di India justru memiliki ramuan tersendiri untuk menangkal virus corona.
Terdengar aneh, di India urin dan kotoran sapi justru diandalkan.
Melansir dari Gulf News, seorang politisi asal India mengatakan bahwa urin dan kotoran sapi sebagai obat virus corona.
Suman Haripriya mengklaim urin dan kotoran sapi untuk alternatif pengobatan.
"Saya percaya gau-mutra (urin sapi) dab gobar (kotoran sapi) dapat digunakan untuk mengobati virus corona," kata Suman Haripriya.
Suman Haripriya juga menyebut bahwa benda yang dianggap kotor tersebut telah digunakan di sebuah rumah sakit.
Tak sampai di situ saja, kotoran sapi diklaim untuk mengobati penyakit mematikan seperti kanker.
"Sapi adalah aset untuk obat-obatan beberapa penyakit termasuk kanker juga telah ditemukan," katanya.
"Di rumah sakit Ayurvedic di Gujarat, pasien kanker diizinkan untuk hidup dengan sapi.
"Kotoran sapi diterapkan pada pasien kanker di sana.
"Mereka diberikan Panchamrit yang dibuat dari urin sapi," kata Suman Haripriya.
Sebagai informasi, ribuan orang telah dikabarkan tewas lantaran terjangkit corona.
Namun, tak sedikit juga pasien yang sembuh dari penyakit mematikan tersebut.
Ada baiknya, kita melakukan pencegahan dengan menjaga kekebalan tubuh dan menjaga kebersihan lingkungan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | India Today,Gulf News |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR