Nakita.id - Kepergian sang putri membuat Karen Pooroe merasa sangat amat terpukul.
Putri Karen meninggal dengan kondisi yang tak wajar dan janggal karena diduga jatuh dari ketinggian.
Belum mampu sembuh dari duka, kini Karen Pooroe justru dibuat kaget dan tak menyangka.
Karen dilaporkan oleh Arya Satria Claproth atas tuduhan berzina dengan laki-laki lain.
Karen pun mengaku, tak mengerti maksud dari Arya melaporkan dirinya tersebut.
Namun, Karen berterus terang tak mau ambil pusing terkait laporan tersebut.
"Mau dituduh apa aja diapain aja silahkan. Nanti juga ada pembuktian hukumnya. Orang mau bilang apa nuduh apa silakan," kata Karen Pooroe.
Karen Pooroe juga lebih memilih tidak mau membuang energi terkait dengan laporan sang suaminya tersebut.
Karen Pooroe justru menantang Arya untuk membuktikan kebenaran dari tuduhannya tersebut.
"Intinya mereka yang buktikan dong. Apakah itu benar atau tidak (perzinahan)," ucapnya.
Karen mengaku sangat kecewa lantaran nama baiknya sudah tercoreng karena tuduhan berzina tersebut.
Karen menilai bahwa Arya tak pantas melakukan hal tersebut setelah kepergian anaknya.
"Sekarang gini, itu harkat dan martabat saya sebagai seorang wanita pasti tercoreng untuk dituduh hal yang keji seperti itu. Apalagi sebagai ibu yang baru kehilangan anak," jelasnya.
Karen juga menyarankan Arya untuk sama-sama menjalani proses hukum kasus kematian anaknya yang belum rampung tersebut dengan baik.
"Dia (Arya) kan seorang ayah yang baru kehilangan anak juga, jadi ayolah buat saya ayo fokus untuk healing. Untuk jalani proses ini dengan baik," tambahnya.
Karen hanya meminta agar Arya menemuinya untuk membahas segala apa yang dirasakan selama ini.
"Konsolidasi yang baik lah, ngomong dong sama ibunya Zefania. Sampai hari ini kan dia belum ngomong sama saya secara pribadi apa yang sebenernya terjadi," tutup Karen Pooroe.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR