Dampaknya, BAB yang dialami Si Kecil bisa menjadi lebih sering atau lambat tergantung dari pola pencernaan dan jenis makanan yang diberikan.
3. Cairan
Frekuensi BAB bayi juga dapat memberitahu Moms soal kondisi tubuh Si Kecil.
Salah satunya soal dehidrasi.
Ya, bayi yang dehidrasi cenderung lebih jarang BAB daripada bayi yang cairannya tercukupi dengan baik.
4. Penyakit lain
Beberapa penyakit infeksi bakteri/virus ternyata juga bisa diketahui dari frekuensi BAB, Moms.
Bila frekuensi BAB bayi melebihi batas normal, bisa saja Si Kecil mengalami diare.
Sementara itu, jika frekuensinya di bawah normal, tak menutup kemungkinan anak mengalami penyakit / kondisi pada rektum seperti penyakit crohn, penyakit celiac, ileus, dan lain-lain.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | IDAI,parenting.firstcry.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR