Nakita.id – Moms, terkadang kita tidak memperhatikan hal sepele yang berdampak buruk pada kesehatan tulang Si Kecil.
Seperti misalnya ketika Si Kecil terlihat bungkuk saat berjalan.
Hal ini bisa terjadi akibat kebiasaan sepele yang tak kita sadari, Moms.
Kifosis atau kelainan tulang belakang adalah posisi punggung tidak normal, dimana tulang punggung terlalu ke depan sehingga postur tubuh Si Kecil cenderung bungkuk.
Biasanya kifosis dialami oleh seseorang yang sudah tua, disebabkan oleh pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Baca juga: 5 Tips ini Bisa Moms Lakukan agar Anak Nyaman Bicara Menstruasi!
Selain itu faktor penyakit scheurmann atau kifosis scheurmann.
Kondisi ini biasanya dimulai pada masa percepatan pertumbuhan sebelum pubertas.
Kofosis juga bisa disebabkan dari sindrom Marfan atau lebih dikenal dengan penyakit Prader-Willi.
Sindrom ini biasa terjadi pada anak-anak.
Namun kifosis juga bisa terjadi akibat kebiasaan buruk saat duduk dan berjalan.
Ini yang harus Moms perhatikan, agar Si Kecil tidak memiliki kebiasaan yang berdampak kifosis.
Dr. Nick Araza, praktisi chiropractor and wellness di Santa Barbara Family Chiropractic, mengatakan bahwa 20 menit melakukan postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan perubahan negatif pada tulang belakang.
Baca juga: Hati-hati Makanan Ini Bikin Tulang Kita Mudah Keropos Lebih Cepat
Berikut kebiasaan buruk yang berdampak kifosisi pada anak:
Membawa tas sekolah yang berat
Pelajaran sekolah yang semakin padat mengharuskan Si Kecil membawa buku pelajaran lebih banyak.
Bobot yang dibawanya dalam tas juga akan semakin berat, terlebih jika harus membawa pakaian olahraga.
Moms, jika Si Kecil terus membawa beban berat dalam tasnya, bukan tidak mungkin menyebabkan kifosis dan membuatnya berjalan bungkuk.
Dr Zinal Unadkat mengatakan, ”Anak-anak kehilangan minat untuk datang ke sekolah karena adanya tekanan membawa tas berat. Pikiran mereka terbebani dengan berat buku dan ini menyebabkan rentang perhatian yang rendah.”
Menurut Dr Zubeir Patel, berat maksimum yang harus dibawa seorang anak adalah sepersepuluh (10%) dari berat badan mereka termasuk semua hal seperti botol air, kotak makan siang, dan sebagainya.
Kelebihan berat badan memberi tekanan yang tidak semestinya pada otot, ligamen dan disk sehingga akan merusaknya.
Baca juga: Bisakah Jalani Persalinan Normal setelah Operasi Caesar?Ini Jawabannya
Dengan kata lain, tas yang berat akan berisiko pada kesehatan dan perkembangan fisik anak karena terjadi hambatan pada pertumbuhannya secara keseluruhannya
Nah Moms, jika bawaan Si Kecil terlalu berat dalam tas punggungnya dan ia terlihat bungkuk saat mengenakan tas, lebih baik membagi porsinya ke dalam tas jinjing atau goodiebag. Keluarkan buku dan perlengkapan yang tidak perlu.
Belajar atau makan pada meja yang lebih rendah
Moms jika Si Kecil belajar di atas meja yang lebih rendah dari pada kursinya akan membuat kepalanya terus melihat ke bawah, dan punggungnya condong ke depan.
Terlebih jika Si Kecil belajar di lantai tanpa menggunakan meja dan kursi.
Ini pula penyebab sepele terjadinya kifosis pada Si Kecil.
Moms perlu memerhatikan saat ia belajar, membaca ataupun makan dalam keadaan duduk yang benar.
Disarankan kursi yang digunakan memiliki sandaran, agar ada penyanggah tulang belakang tetap tegap.
Jika Si Kecil lebih senang belajar ataupun makan di lantai tanpa menggunakan kursi, pastikan gunakan meja lipat kecil untuk meminimalkan terjadinya kebiasaan buruk ini Moms.
Selalu ajak Si Kecil berdiri tegap ketika berjalan atau saat duduk di atas kursi.
Hal ini sederhana tapi sangat mampu menghindarkan Si Kecil dari kebiasaan bungkuk berakibat kifosis.
Nah Moms, mulailah membiasakan hal baik seperti tidak membiarkan Si Kecil membawa beban berat, juga perhatikan saat ia duduk.
Jangan biarkan Si Kecil punya kecenderungan kifosis ya, Moms.
(Fadhila Afifah/Nakita.id)
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Source | : | Mayo Clinic,nakita.id,Health line |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR