Meski diklaim diet sukses, sebagian besar diet yang dianjurkan gagal menurunkan berat badan.
Bahkan ada yang namanya dikenal dengan fenomena Yo-Yo diet, berat badan Moms pada awalnya turun cepat, kemudian tidak berapa lama akan naik lagi melebihi berat badan semula.
Diet pun gagal alias tidak sukses.
Nah, “mengapa kebanyakan diet itu gagal menurunkan berat badan seseorang?” Banyak alasannya, namun tulisan ini tidak membahas itu, tetapi sedikit menyinggung prinsip, aturan dasar dalam menurunkan berat badan. Aturan dasar itu adalah:
Kalori. Keseimbangan kalori yang masuk (yang diperoleh dari makanan) dan kalori keluar (yang digunakan oleh tubuh) akan menentukan turun atau tidaknya berat badan seseorang.
Berat badan akan turun bila kalori yang digunakan melebihi kalori yang masuk, atau kalori yang kita bakar lebih banyak dari kalori yang dihasilkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi.
Baca juga : 6 Cara Merawat Kulkas dan Isi Di Dalamnya. Nomor 5 Gawat Kalau Terlewat
Andaikan asupan makanan Moms sehari rata-rata 2.000 kalori per hari, kemudian Moms mengurangi rata-rata 100-150 kalori, misalnya dengan hanya membuang kebiasaan tidak minum teh botol waktu makan siang, maka dalam satu bulan asupan kalori bisa berkurang 3.000-4.500 kalori.
Bila semua ini adalah lemak, maka berat badan Moms akan turun 300-500 gram.
Dalam satu tahun bisa turun 3-5 kg.
Sebaliknya juga demikian, jika Moms membakar lebih sedikit kalori dari yang dibutuhkan, walau hanya 100-150 kalori perhari, dalam satu tahun berat badan Anda akan naik 3-5 kg.
Jadi, berat badan Moms mau naik atau turun semuanya tergantung keseimbangan kalori ini.
Baca : Ditemukan diet bagi Mama yang susah menurunkan berat badan
Makanan sehat atau tidak sehat.
BERITA POPULER: Rencana Ikang Fawzi Berhenti Menyanyi hingga Lolly Minta Maafk ke Nikita Mirzani
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR