Nakita.id - Covid-19 atau yang sering disebut virus corona kini sedang menjadi lawan bagi seluruh dunia.
Akibat pandemi baru tersebut, sejumlah negara harus kalang kabut menyelematkan jiwa masyarakat dan negaranya.
Tak terkecuali negara Indonesia.
Sempat adanya desas-desus jika Indonesia merupakan salah satu negara yang tak akan terpapar pandemi virus corona, akhirnya terbantahkan.
Baca Juga: Ingin Cegah Virus Penyakit? Yuk, Cek 5 Produk Pilihan di Tokopedia
Pada awal Maret lalu, tiba-tiba saja Presiden Joko Widodo secara resmi mengumukan ada satu pasien yang positif Covid-19 setelah bertemu WNA.
Setelah dari satu kasus, kini Indonesia mempunyai 579 kasus yang diduga terpapar virus corona ini.
Oleh karenanya, sejumlah kegiatan bahkan sekolah dan kantor-kantor banyak yang dirumahkan.
Gara-gara Covid-19 yang semakin hari semakin bertambah jumlah pasiennya di seluruh penjuru Indonesia, Kementrian Perhubungan dan BUMN sampai membatalkan kegiatan mudik gratis tahun ini.
Ya, Kemenhub memang setiap tahun punya agenda tahunan untuk membantu perantau pulang kampung demi lebaran bersama keluarga di Idul Fitri.
Pembatalan kegiatan mudik gratis itu disampaikan secara tertulis oleh Jendral Perhubungan Darat, Budi Setiyadi.
"Saat ini kami juga aktif mendorong masyarakat untuk tidak mudik, meminimalisir mobilisasi agar tidak memperluas kemungkinan penularan Covid-19," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Kompas.com Senin (23/3/2020).
Bukan tanpa pertimbangan, Budi Setiyadi mengambil kebijakan ini lantaran BNPB memberlakukan keadaan darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona sejak tanggal 29 Februari hingga 29 Mei 2020.
Baca Juga: Ingin Nyaman Bersantai di Rumah, Simak Tips ala Tokopedia Ini!
Program mudik gratis ini tak hanya diadakan oleh Kemenhub saja, tetapi juga diadakan oleh BUMN dan swasta.
Karena penyebaran virus corona yang belum juga mereda, kebijakan pembatalan mudik gratis ini sudah sangat tepat.
Bahkan, setelah mengeluarkan keputusan tersebut, masyarakat diminta untuk patuh terhadap apa yang diinstruksikan oleh pemerintah pusat.
"Saya harap pun dapat mengerti dan mematuhi apa yang sedang dilakukan pemerintah," lanjut Budi Setiyadi.
Tak hanya pembatalan mudik gratis, masyarakat juga dihimbau untuk tahun ini mengurangi bepergian jauh terlebih lagi saat libur Lebaran nanti.
"Mudik ini banyak massa, berpotensi menjadi titik penyebaran virus tersebut, yang mudik bepergian ke daerahnya masing-masing akan berpotensi membuat wilayah persebaran Covid-19 semakin luas," pungkas Budi Setiyadi.
Padahal sebelumnya, Kemenhub telah menyiapkan 5 ribu kuota untuk masyarakat yang ingin mengikuti mudik gratis tahun ini.
Baca Juga: Hidup Bersih Bebas Penyakit, Lebih Praktis Bersama Tokopedia
"Untuk rute Jakarta-Lampung PP tersedia satu unit kapal dengan kuota 1.000 penumpang dan 500 sepeda motor. Sementara, rute Jakarta-Semarang PP tersedia 2 unit kapal yang dapat menampung kuota lebih besar, masing-masing kapal menampung 2.000 penumpang dan 1.000 sepeda motor," ucap Budi Setiyadi pada konferensi pers di kantor Kemenhub pada Jumat (13/03) lalu.
"Pendaftaran mudik gratis dengan angkutan penyeberangan ini dapat dilakukan secara online maupun offline mulai 1 April 2020 sampai 20 Mei 2020. Pendaftar harus menyertakan KTP/SIM C dan STNK, serta akan dilakukan verifikasi sebelum jadwal keberangkatan. Arus mudik tahun ini akan dimulai pada 21 Mei 2020, sedangkan arus balik pada 27 Mei 2020," jelas Budi Setiyadi.
---
Halo, Moms and Dads! Apakah sedang bingung mencari kegiatan bersama si kecil selama di rumah? Yuk, kita mendongeng, berkreasi, menggambar dan mewarnai, bersama Si Kecil dengan berlangganan majalah Mombi dan majalah Bobo Junior! Tinggal klik https://www.gridstore.id.
Jadikan waktu di rumah sebagai #WaktuBerkualitas bersama keluarga
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR