“Walaupun kalian tidak bisa tersenyum atau tertawa, jangan melepaskan aku dengan penyesalan.”
“Kamu telah bekerja keras. Kamu telah melewati banyak hal. Selamat tinggal.”
Baca juga: Miris. Kasus Bunuh Diri Pada Perempuan Di Inggris Meningkat !
Memberi tanda-tanda pada orang di sekelilingnya, salah satu lewat surat adalah tanda-tanda orang yang ingin mengakhiri hidupnya sendiri alias bunuh diri.
Sebut saja Robin Williams contohnya, yang kita kenal sebagai aktor yang selalu menebar senyum dan menyenangkan, ternyata mengalami depresi parah sehingga ia memutuskan untuk bunuh diri pada Agustus 2014. Sebelumnya, Robin juga mengirim surat pada keluarganya.
Ya, depresi memang menjadi salah satu faktor risiko tertinggi yang menyebabkan seseorang mengakhiri hidupnya.
World Health Organization (WHO) bahkan pada tahun 2015 lalu mengatakan bahwa di seluruh dunia ada 40 orang bunuh diri setiap detik!
Depresi menjadi salah satu penyebabnya, mulai dari karena tekanan pekerjaan, tekanan pendidikan, bahkan sampai masalah ekonomi dan kemiskinan di negara-negara berkembang.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO tahun 2012 seperti dikutip Kompas,angka bunuh diri mencapai 4,3 per 100.000 populasi.
Berdasarkan laporan kepolisian di tahun yang sama, terdapat 981 kasus kematian akibat bunuh diri yang dilaporkan.
Angka ini tidak termasuk kasus-kasus bunuh diri yang tidak dilaporkan ke polisi karena banyak keluarga di Indonesia menganggap peristiwa bunuh diri sebagai aib yang harus ditutup-tutupi.
Apa saja tanda-tanda seseorang berpotensi bunuh diri? Bila Moms memiliki teman, saudara, kerabat, atau mungkin pasangan (dan mungkin juga mantan) yang depresi dan gelagatnya terlihat seperti ingin bunuh diri, jangan dibiarkan. Moms mungkin bisa menghiburnya atau membuatnya lepas dari rasa depresi.
Ada beberapa tanda orang ingin bunuh diri atau merencanakan untuk mengakhiri hidupnya, yaitu:
- Selalu berbicara atau berpikir tentang kematian.
- Depresi klinis (kesedihan mendalam, kehilangan minat, sulit tidur dan makan) yang semakin lama semakin memburuk.
- Memiliki “harapan untuk mati”, sering nekat dan melakukan hal-hal yang berisiko menyebabkan kematian, seperti ngebut di jalan atau menerobos lampu merah.Kehilangan minat terhadap sesuatu yang sebelumnya sangat ia sukai.
- Sering bilang bahwa hidupnya hancur, tidak ada harapan, bahwa ia tidak bisa membantu apapun, dan tidak berguna.
- Mudah menyerah, keinginan berubah-ubah.
- Sering mengatakan kalimat seperti “Akan lebih baik kalau aku tidak ada,” atau “Aku ingin mati saja”.
- Tiba-tiba, secara tidak terduga berubah dari sangat sedih menjadi sangat tenang dan bahagia.
- Membicarakan tentang bunuh diri atau membunuh seseorang.
- Bertemu atau menghubungi teman dan keluarga untuk mengatakan selamat tinggal. Bisa lewat percakapan langung atau lewat surat.
Baca juga: Merasa Kesepian Dapat Berdampak pada Kesehatan. Hindari! Lakukan ini
orang-orang yang gerak-geriknya memperlihatkan tanda-tanda peringatan di atas, terutama jika orang tersebut pernah mencoba bunuh diri sebelumnya.
Berdasarkan American Foundation for Suicide Prevention, seperti dikutip WebMD, antara 20%-50% orang yang memutuskan untuk bunuh diri, sebelumnya pernah berencana bunuh diri.
Jika Moms bertemu dengan orang yang depresi dan berbicara tentang bunuh diri, membuat gerakan seperti ingin bunuh diri, atau berencana bunuh diri, perlakukanlah sebagai keadaan darurat.
Dengarkan orang tersebut, tapi jangan coba untuk berdebat dengannya. Segera cari bantuan dari petugas profesional seperti polisi, psikiater, atau dokter.
(Kirana Riyantika & Soesanti Harini/ nakita.id)
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR