“Apa kau mendengarkan pernyataanku? Tidak. Aku tidak melakukan kesalahan.”
“Aku piker akan sangat mudah bagi dokter yang mempermasalahkan karakterku dengan suara lembut.”
“Sangat luar biasa melihat mengapa hal ini begitu sakit.”
“Orang-orang yang mengalami hal lebih berat, hidup dengan baik. Orang-orang yang mengalami hal yang lebih mudah, hidup dengan baik.”
“Aku piker tidak seperti itu. Tidak ada satupun orang yang mengalami hal lebih berat maupun lebih mudah dariku. Tapi aku masih hidup.”
“Aku bertanya mengapa seperti ini sebanyak ratusan kali bukan untuk diriku sendiri. Tapi untuk kalian (penggemar). Aku ingin itu untukku.”
“Tolong jangan katakan sesuatu yang tidak kau ketahui. Mengapa aku mencari kesulitan. Berapa kali kau mengatakannya padaku. Mengapa aku melalui masa-masa sulit. Akankah ini sesulit sekarang?”
“Bukankah drama membutuhkan sesuatu yang lebih spesifik? Bukankah itu membutuhkan lebih banyak cerita?”
“Aku telah memberitahukan sebuah cerita. Kalian tidak berpura-pura mendengarnya kan? Aku bisa mengatasinya, ini tidak akan menyebabkan bekas luka.”
“Aku pikir ini adalah perlawanan yang sangat bertabrakan dengan dunia.”
“Aku kira bukan hidupku yang patut diketahui dunia. Segalanya tampak sulit. Perlawanan, menjadi terkenal, ini sulit.”
“Mengapa aku memilihnya. Ini lucu. Sampai sekarang aku bertahan dengan baik. Cukup itu saja sudah baik.”
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR