Nakita.id - Sering kan melihat anak yang senang sekali jajan.
Saat jalan-jalan ke mal dan melewati toko makanan, ia langsung mampir dan membelinya.
Demikian juga saat ia berpapasan dengan tukang mainan, rengekan segera terdengar dan belum berhenti sebelum ada mainan yang dibelinya.
Apakah makanan itu dilahapnya sampai habis? Belum tentu, boleh jadi hanya dicolek-colek tanpa dimakan sedikit pun.
BACA JUGA : Lagi Trend Jajanan Banana Nuget, Moms Bisa Buat Sendiri Ala Dapur Dina
Demikian juga dengan mainan yang baru dibelinya, ia bahkan tak menyentuhnya sedikit pun.
Ya, boleh jadi anak hanya lapar mata.
Kebiasaan jajan bukan kebiasaan yang baik.
Selain berkaitan erat dengan kesehatan karena tidak semua jajanan sehat, kebiasaan jajan juga dapat membentuk sikap boros pada anak.
Berikut agar perilaku ini tak jadi kebiasaan, juga orangtua bisa memastikan jajanan yang dibelinya sehat, ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
* Dampingi dan pandu anak saat membeli makanan, ajarkan cara berkomunikasi yang baik dengan pedagang.
* Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti si batita, bukan berarti setiap pedagang yang lewat harus dipanggil.
BACA JUGA : Tak Operasi Plastik, Pria Ini Berubah Mirip Oppa Korea Setelah Makeup!
Beri contoh, ibu memanggil penjual perabotan yang lewat rumah karena hendak membeli sapu.
Sapu digunakan untuk membersihkan lantai rumah, dan sebagainya.
* Orangtua memberi contoh yang baik.
Buatlah penganan atau kue-kue untuk si kecil, daripada jajan dari pedagang yang lewat yang belum jelas kebersihan dan kandungan gizinya.
Jika orangtua tak suka jajan, otomatis anak pun akan meniru.
Asal tahu saja, kebiasaan jajan dapat mengurangi nafsu makan anak.
Itulah mengapa, di usia dini ini sebaiknya orangtua menerapkan kebiasaan makan yang baik dengan memberikan makanan yang bersih dan menyehatkan.
Kalaupun mau jajan, lakukan hanya sesekali. Kebiasaan makan cenderung diikuti anak sampai ia besar.
BACA JUGA : Kekayaan Melimpah, Sule Simpan Koleksi Tak Biasa di Ruang Kerjanya!
* Jelaskan pada anak, ada saatnya ia boleh membeli sesuatu, misalnya ketika jalan-jalan ke toko mainan.
Itu pun orangtua sebaiknya memberikan alternatif pilihan 2 atau 3 jenis mainan dan biarkan ia memilih apa yang ia mau dari kedua atau ketiga jenis pilihan yang ditawarkan itu.
Jangan pernah membebaskan anak memilih apa pun yang ada di toko, karena bisa-bisa pilihannya adalah mainan yang harganya melebihi bujet atau kemahalan.
Memang, awalnya mungkin agak sulit untuk menghilangkan kebiasaan si batita memanggil pedagang dan jajan.
Akan tetapi seiring waktu dan konsistensi kita menerapkan aturan jajan, niscaya keinginan memanggil tukang jualan ini pun akan menghilang.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | tabloid nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR