Gejala ini dapat berupa pendarahan tidak normal pada vagina yang terjadi setelah berhubungan intim, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause.
Cairan yang keluar umumnya berwarna merah muda, cokelat, dan pucat.
Siklus menstruasi yang berubah, misalnya lebih dari waktu normal selama tiga bulan berturut-turut atau pendarahan yang sangat banyak, juga patut diwaspadai sebagai salah satu gejala kanker serviks.
BACA JUGA:Gunawan Ulang Tahun, Okie Agustina: Suami Hebat Bisa Menjaga Hati!
Deteksi dini
Gejala-gejala ini sebenarnya baru muncul ketika kanker sudah memasuki stadium lanjut.
Oleh sebab itu, penderita kanker serviks sering kali terlambat mendapatkan perawatan intensif.
Padahal, kanker serviks termasuk kanker yang paling bisa dicegah dan disembuhkan dibandingkan jenis kanker lain asalkan diketahui sejak stadium awal.
Deteksi dini sudah terbukti ampuh untuk menindaklanjuti kanker sebelum berubah menjadi kanker invasif yang makin sulit disembuhkan.
Pendeteksian kanker bisa dilakukan dengan pemeriksaan pap smear, tes inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), atau HPV-DNA.
Tes deteksi dini ini dapat dengan mudah dilakukan masyarakat, misalnya di klinik laboratorium Prodia.
Pap smear dilakukan dengan mengusap mulut rahim dan sedikit leher rahim menggunakan sikat kecil dan halus.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR