Nakita.id - Kanker menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan, dengan pengobatan yang sangat berisiko dan tingkat keberhasilan yang begitu rumit.
Bagi perempuan, selain kanker payudara kanker serviks atau kanker leher rahim menjadi salah satu penyakit paling mematikan di tanah air.
Menurut data dari yayasan Kanker Indonesia, kanker serviks menyerang hampir 15.000 perempuan setiap tahunnya.
Kanker serviks merupakan salah satu pembunuh utama perempuan Indonesia.
Bahkan, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah kasus kanker serviks terbanyak di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Sedang Sakit Kaki & Punggung? Periksakan, Bisa Jadi Tanda Dini Kanker Serviks
Sebagaimana tertulis dalam Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2015, data Globocan tahun 2012 menunjukkan, setiap harinya ada 26 wanita di Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks.
Itu berarti setiap jam setidaknya ada seorang perempuan Indonesia “terbunuh” oleh penyakit yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) ini. Kondisi ini tampaknya belum banyak berubah hingga sekarang.
Kanker serviks masih jadi pembunuh yang mematikan bagi kaum perempuan.
Tentu belum lekang dari ingatan bagaimana artis Julia Perez akhirnya menyerah melawan penyakit ini.
Kanker adalah sel tubuh yang mengalami mutasi (perubahan) dan tumbuh tidak terkendali pada bagian tubuh manusia, termasuk pada leher rahim (serviks).
Gejala kanker serviks biasanya mulai terlihat jelas pada stadium lanjut.
Gejala ini dapat berupa pendarahan tidak normal pada vagina yang terjadi setelah berhubungan intim, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause.
Cairan yang keluar umumnya berwarna merah muda, cokelat, dan pucat.
Siklus menstruasi yang berubah, misalnya lebih dari waktu normal selama tiga bulan berturut-turut atau pendarahan yang sangat banyak, juga patut diwaspadai sebagai salah satu gejala kanker serviks.
BACA JUGA:Gunawan Ulang Tahun, Okie Agustina: Suami Hebat Bisa Menjaga Hati!
Deteksi dini
Gejala-gejala ini sebenarnya baru muncul ketika kanker sudah memasuki stadium lanjut.
Oleh sebab itu, penderita kanker serviks sering kali terlambat mendapatkan perawatan intensif.
Padahal, kanker serviks termasuk kanker yang paling bisa dicegah dan disembuhkan dibandingkan jenis kanker lain asalkan diketahui sejak stadium awal.
Deteksi dini sudah terbukti ampuh untuk menindaklanjuti kanker sebelum berubah menjadi kanker invasif yang makin sulit disembuhkan.
Pendeteksian kanker bisa dilakukan dengan pemeriksaan pap smear, tes inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), atau HPV-DNA.
Tes deteksi dini ini dapat dengan mudah dilakukan masyarakat, misalnya di klinik laboratorium Prodia.
Pap smear dilakukan dengan mengusap mulut rahim dan sedikit leher rahim menggunakan sikat kecil dan halus.
Hasil pengusapan ini kemudian akan ditetesi pewarna khusus dan diperiksa di bawah mikroskop guna mendeteksi apakah sel-sel epitel mulut rahim masih dalam batas normal atau malah sebaliknya.
Tes IVA sebenarnya mirip dengan pap smear.
Tes ini dilakukan dengan memoles mulut rahim menggunakan asam asetat.
Dari situ akan terlihat apakah ada kelainan berupa area warna putih yang diindikasikan sebagai tanda kanker serviks.
Sementara itu, pemeriksaan HPV-DNA merupakan tes lanjut bila hasil pap smear tidak jelas atau membingungkan.
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui dilakukannya pemeriksaan HPV-DNA bersama-sama dengan pap smear sebagai pemeriksaan primer kanker serviks, terutama bagi perempuan di atas usia 30 tahun.
HPV-DNA merupakan pemeriksaan molekular dengan menggunakan metode hybrid capture II guna mendeteksi adanya DNA human papilloma virus (HPV) tipe risiko tinggi pada bahan pemeriksaan yang diambil dari serviks.
Setidaknya ada 13 jenis HPV risiko tinggi yang dapat dideteksi oleh pemeriksaan HPV-DNA. Selain deteksi dini, tindakan preventif lain tentu diperlukan agar usaha memerangi pembunuh mematikan perempuan Indonesia ini semakin maksimal.
BACA JUGA:Tak Operasi Plastik, Pria Ini Berubah Mirip Oppa Korea Setelah Makeup!
Di antaranya, melakukan vaksin HPV, menjaga pola makan sehat, menghindari rokok dan minuman beralkohol, rutin berolahraga,
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kanker Serviks Bisa Dicegah dan Disembuhkan, Bagaimana Caranya?".
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR