3. Alkohol dan kafein
Meski alkohol terus membuat otak lebih lamban, mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi setelah alkohol akan membuat Moms mulai merasa lebih berenergi dan tidak mabuk.
Tapi yang terjadi sebenarnya kafein hanya menyamarkan efek dari alkohol namun tidak mengurangi jumlah alkohol dalam darah, kata Robert Swift, M.D., Ph.D., dari Brown University's Center for Alcohol & Addiction Studies.
Ditambah, kafein memberikan efek yang lebih lama di dalam tubuh (sekitar enam jam), dan efek stimulasinya membuat kita sulit untuk tertidur kembali.
Keesokan paginya, kita terbangun dengan rasa lelah dan lebih pusing dari biasanya, karena kafein dan alkohol bisa membuat orang dehidrasi jika dikonsumsi berlebih.
Baca juga: Hypomagnesemia, Penyakit yang Sering Diabaikan Tapi Dampaknya Serius!
4. Burger dan bir
Meskipun sama-sama dinilai sebagai dua sumber makanan dan minuman nikmat, mengombinasikan antara burger dan bir nampaknya bukan ide yang brilian.
"Keduanya diproses oleh hati, dan tubuh kita secara alami memprioritaskan memecah alkohol terlebih dahulu, karena ia mengenali alkohol sebagai toksin," kata Rumsey.
Hal ini membuat lemak berada di aliran darah, yang mana pada akhirnya bisa disimpan di jaringan lemak.
"Lemak menyebabkan makanan tercerna lebih lambat, oleh karena itu makanan berlemak tinggi bisa membuat kita merasa kenyang dan kembung dalam waktu lama setelah memakannya," tambahnya. (*)
(Soesanti Harini Hartono / nakita.id)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | prevention.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR