Nakita.id - Umumnya, seseorang baru akan memeriksakan diri ke dokter jika penyakit yang diderita sudah terlanjur parah.
Hal ini termasuk Dry Eye Syndrome, yang ternyata belum mendapatkan perhatian utama di Indonesia.
Padahal, angka kejadian di Indonesia cukup tinggi yaitu mencapai 30,6% dan mayoritas penderita adalah perempuan berusia di atas 50 tahun, utamanya setelah mengalami menopause risikonya akan lebih tinggi.
Bahkan, sepanjang 2017 Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center telah menangani pasien perempuan mata kering yang mencapai 59,7%.
BACA JUGA :Sering Alami Mata Cepat Lelah dan Perih? Jangan Disepelekan, Kenali Gejala Dry Eye Syndrome!
Terdapat beberapa penyebeb timbulnya dry eye, yaitu:
1. Meibomian Gland Dysfunctional, yaitu kondisi kelenjar Meibom yang menghasilkan minyak mengalami penyumbatan
2. Evaporative Dry Eye, terjadi peningkatan penguapan air mata karena lapisan minyak pada mata tidak stabil
3. Aqueous Deficient Dry Eye, terjadi penurunan komponen air karena penyakit autoimun seperti lupus dan Rheumatoid Arthritis.
Untuk mendeteksi dry eye, ada beberapa metode yang bisa menjadi pilihan diantaranya kuesioner, Schimer Test untuk mengetahui volume air mata, Tear Break Up Time untuk menilai kestabilan air mata, Ocular Surface Staining untuk memantau kerusakan yang mungkin timbul akibat mata mengering hingga Tearscope dan Meibography untuk menilai bagaimana kondisi kelenjar meibom pada kelopak mata.
Sementara untuk penderita dry eye, Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center menghadirkan Dry Eye Service yang menjadi teknologi satu-satunya di Indonesia yang dapat mendiagnosis dan merawat gejala dry eye dengan maksimal.
Di samping itu, terdapat E-Eye Intense Pulse Light Therapy yang memungkinkan stimulasi sekaligus memperbaiki kinerja kelenjar Meibom sehingga akan memperbaiki kualitas lapisan minyak (lipid) serta mengurangi kadar penguapan air mata.
"Awalnya akan dilakukan pengukuran penguapan air mata, normalnya seseorang akan berkedip itu 10 sampai 15 detik sekali. Untuk memproduksi air mata kalau lebih cepat dari itu maka terindikasi mata kering," jelas Dr. Nina Asrini Noor selaku dokter spesialis mata di Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center.
Nah, ternyata terdapat metode sederhana untuk Moms melakukan deteksi mandiri mata kering.
"Ini bisa dilakukan beberapa kali saat waktu luang, caranya ambil kertas lalu tatap salah satu objek misalkan huruf atau gambar. Lakukan tanpa mengedipkan mata selama 10 detik," tuturnya.
Nina mengatakan jika saat itu dilakukan dan mata terasa lelah, panas, dan berair berarti mengarah dry eye.
"Sebaiknya memeriksakan diri ke dokter," tutupnya.
BACA JUGA :Evelin Mantan Istri Aming Minta Penampilan Tak Dibully, Mantap Berhijab?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR