Nah Moms, berikut ini adalah tip mengurangi risiko alergi makanan pada anak, dilansir Academy of Nutrition and Dietetics:
1. Berhati-hatilah dengan praktik pemberian makan, terlebih pada tahun pertama Si Kecil.
Apalagi jika orangtua kandung atau saudara kandung telah didiagnosis menderita penyakit alergi.
Memang ini tidak menjamin Si Kecil tidak kena alergi, namun bisa membantu mengurangi risikonya.
BACA JUGA: Selamat! Istri Aden Bajaj Melahirkan, Tengok Potret Tampan Putranya
2. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan mengurangi kejadian dermatitis atopik.
Dermatitis atopik atau alergi susu sapi dan asma bisa dicegah dengan ASI, dibandingkan dengan pemberian susu formula berbasis susu sapi pada bayi.
Penggunaan susu formula bayi berbasis kedelai sepertinya tidak berpengaruh dalam pencegahan alergi.
Apalagi menunda pengenalan makanan padat setelah usia 4 hingga 6 bulan tampaknya tidak memberikan perlindungan yang signifikan dalam mengembangkan alergi makanan.
Saat ini, tidak ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan intervensi makanan lebih lanjut seperti menghindari makanan tertentu (termasuk ikan, telur atau kacang tanah) selama kehamilan, atau menyusui di luar 4 sampai 6 bulan untuk melindungi terhadap perkembangan alergi makanan.
BACA JUGA: Agar Anak Jadi Penurut Tak Perlu Marah-Marah, Cukup Lakukan Ini
National Institute of Allergy and Infectious Diseases merekomendasikan memperkenalkan makanan yang mengandung kacang sedari 4 - 6 bulan untuk mencegah alergi kacang.
Jika sewaktu-waktu Si Kecil bereaksi buruk terhadap makanan, seperti tiba-tiba mengalami kondisi kulit, sesak napas, muntah atau diare berlebihan, atau jika Moms memiliki alasan untuk mencurigai alergi makanan, segera hubungi dokter anak.
Source | : | eat right |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR