Nakita.id - Meski kasus Covid-19 di dunia dan di Indonesia meningkat, seorang paranormal, Wirang Birawa yakin bahwa wabah ini akan segera berakhir di tahan air.
Mulanya ia memprediksi bawa virus corona akan berakhir di pertengahan tahun 2020.
Lalu ia menyebut bahwa akan ada ahli dari 'Timur' yang menemukan vaksin tersebut.
"April mulai terlihat tanda-tanda Covid-19 akan berakhir di negri ini, pertengahan tahun semuanya akan kembali normal, nanti ada akan ada seorang wanita jenius penemu vaksin untuk virus ini 'FIRASAT'," kata di akun Instagram-nya, Minggu (15/03).
Bak benarkan terawangan Wirang, para peneliti dunia mulai mengklaim menemukan vaksin atau obat penangkal virus corona. Seperti ahli dari Perancis ini.
Melansir dari Kompas.com, ahli dari Perancis mengumumkan kabar baik soal penemuan obat untuk basmi virus corona.
Bukan dengan vaksin, mereka menggunakan plasma darah pasien yang sembuh dari virus corona.
Kemudian plasma darah tersebut ditransfusikan ke tubuh pasien Covid-19.
Plasma cairan dalam darah yang penuh dengan antibodi pasca-penyakit, terbukti efektif dalam penelitian kecil untuk mengobati penyakit menular termasuk Ebola dan SARS.
"Plasma orang yang telah pulih mengandung antibodi yang telah dikembangkan organisme mereka.
Antibodi ini dapat membantu pasien dalam tahap akut penyakit untuk melawan virus," lanjut bunyi keterangan dari pernyataan bersama dari otoritas rumah sakit Paris AP-HP, lembaga penelitian medis nasional INSERM, dan layanan darah nasional EFS.
Para ahli itu disebut akan mulai uji cobanya pada Selasa (7/4/2020).
"Uji coba klinis ini melibatkan transfusi plasma dari pasien yang telah pulih dari Covid-19, yang mengandung antibodi terhadap virus," demikian bunyi keterangan tersebut.
Dikabarkan bahwa uji coba tersebut akan dilakukan kepada 60 pasien di rumah sakit di Paris.
Nantinya ke 60 pasien tersebut akan menerima transfusi plasma darah dari pasien yang telah sembuh.
Sedangkan hasilnya akan diumumkan 2-3 minggu setelah dilakukan uji coba.
Amerika juga lakukan uji transfusi plasma darah
Sebelumnya Amerika telah mencoba mentransfusi plasma darah pasien yang telah sembuh ke tubuh pasien yang kritis.
Namun, disebut masih terlalu dini untuk menilai kemanjurannya.
Meski demikian, Bruce Sachias kepala petugas medis dari Pusat Darah New York, mengatakan sementara ini ada alasan untuk percaya transfusi plasma dapat membantu meringankan krisis.
Baca Juga: Tiba-tiba Pemerintah Umumkan Soal Adanya Kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) Terkait Virus Corona, Begini Faktanya
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR