Kemudian plasma darah tersebut ditransfusikan ke tubuh pasien Covid-19.
Plasma cairan dalam darah yang penuh dengan antibodi pasca-penyakit, terbukti efektif dalam penelitian kecil untuk mengobati penyakit menular termasuk Ebola dan SARS.
"Plasma orang yang telah pulih mengandung antibodi yang telah dikembangkan organisme mereka.
Antibodi ini dapat membantu pasien dalam tahap akut penyakit untuk melawan virus," lanjut bunyi keterangan dari pernyataan bersama dari otoritas rumah sakit Paris AP-HP, lembaga penelitian medis nasional INSERM, dan layanan darah nasional EFS.
Para ahli itu disebut akan mulai uji cobanya pada Selasa (7/4/2020).
"Uji coba klinis ini melibatkan transfusi plasma dari pasien yang telah pulih dari Covid-19, yang mengandung antibodi terhadap virus," demikian bunyi keterangan tersebut.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR