Nakita.id – Wabah virus corona masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak negara di penjuru dunia.
Tak terkecuali Indonesia, yang kini jumlah kasus Covid-19 nya terus mengalami peningkatan.
Mengutip dari Kompas.com, per Senin (6/4/2020) sore, jumlah kasus positif virus corona kembali bertambah dan telah menyentuh angka 2.491 kasus.
Meski wabah virus corona masih merajalela, muncul satu kabar baik untuk masyarakat Indonesia, Moms.
Pasalnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi, mengatakan di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini, geliat petani untuk berproduksi tidak mengalami penurunan.
Hal ini terbukti dari berlangsungnya panen raya dengan berbagai komoditas di beberapa wilayah di Indonesia.
Untuk menghadapi musim panen raya padi ini, Suwandi pun menyebut pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah.
Salah satunya menggerakkan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling).
Dengan begitu, penggilingan mampu menyerap gabah langsung dari petani dan modal bisa diperoleh dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta sumber lainnya.
"Dengan Kostraling, beras dari penggilingan bisa dijual langsung maupun online kerja sama dengan startup," ujar Suwandi seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (6/4/2020).
Lebih lanjut, Suwandi menuturkan ada banyak surplus yang didapat dari berbagai komoditas.
Menurut data Kerangka Sampling Area (KSA) BPS, diperkirakan pada Maret panen padi mencapai 1,1 juta hektar (ha) dengan perkiraan produksi 5,6 juta ton gabah kering giling atau setara beras 3,2 juta Ton beras.
Sementara itu, masih ada pula stok beras nasional 3,51 juta ton, lalu di Bulog 1,65 juta ton, penggilingan 1,07 juta ton, dan di pedagang 792.000 ton.
Dengan kebutuhan beras Maret sebanyak 2,49 juta ton, Suwandi pun menyebut terdapat surplus 698.000 ton beras.
Sementara itu, pada April 2020 diperkirakan produksi akan mencapai 8,8 juta ton gabah kering giling atau setara 5,04 juta ton beras dengan konsumsi 2,5 juta ton.
"Dari kalkulasi tersebut, diperkirakan terdapat surplus 2,53 juta ton beras," sambungnya.
Selain padi, Suwandi juga menyebut pada bulan Maret lalu, panen jagung mencapai hasil sebanyak 5,47 juta ton.
Sementara itu, masih ada pula stok jagung di Gabungan Pengusaha Makanan Ternak sebesar 661.000 ton. Dengan konsumsi pada Maret 2,46 juta ton, maka didapatkan surplus 3,68 juta Ton.
Pada April tahun ini, Suwandi mengatakan diperkirakan panen jagung akan menghasilkan 2,87 juta ton.
Suwandi juga menyebut, konsumsi jagung pada April berkisar 1,93 juta ton. Jika diakumulasi dengan sisa stok Maret, maka diperoleh surplus 4,62 juta ton.
Dengan jumlah tersebut, Suwandi pun mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan bahan pangan.
"Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk ketersediaan pangan, pemerintah dan petani berjuang, masyarakat diharapkan dapat mematuhi imbauan pemerintah dan tenang menyikapi segalanya,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, “Di Tengah Pandemi Covid-19, Indonesia Sambut Panen Raya Berbagai Komoditas”.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR