Nakita.id - Sudah satu bulan lebih sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia dikonfirmasi.
Publik pun mulai diminta untuk mengikuti berbagai kebijakan pemerintah seperti bekerja dari rumah, belajar di rumah, pembatalan UN, serta penerapan physical distancing.
Hal itu dilakukan untuk memutus rantai penularan virus corona di Tanah Air.
Tercatat pada Selasa (7/4/2020), kasus virus corona di Indonesia semakin melonjak tajam.
Kasus terkonfirmasi saat berita ini ditulis adalah 2.491 kasus positif dengan jumlah korban meninggal 209, dan sembuh 192.
Kasus Covid-19 terbanyak ada di DKI Jakarta dengan angka 1.232, diikuti Jawa Barat dengan 263 kasus, dan Jawa Timur 189 kasus.
Terakait penyebaran ini, masih ada dua wilayah di Indonesia yang bebas dari kasus virus corona, tidak lain adalah di NTT dan Gorontalo.
Melansir dari KOMPAS TV, provinsi Gorontalo dan Nusa Tenggara Timur menyampaikan kabar baik belum ada kasus positif virus corona di daerah mereka.
Meski begitu, dikatakan dalam rilis Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Gorontalo, tercatat jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan) menembus angka 2.490 orang.
Sementara jumlah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) berjumlah 31 orang, di mana 4 orang masih dalam pengawasan.
Dikatakan Jubir Penanganan Percepatan Civid-19 Gorontalo, Darba Daraba meyakini kalau provinsi Gorontalo bisa aman dari infeksi virus corona.
"Insya Allah tidak akan terjadi di Gorontalo sampai saat ini belum ada yang positif corona," kata Darba.
Meski bebas corona, pemerintah Gorontalo tetap waspada dengan membatasi aktivitas warganya di luar rumah.
Mereka juga menghentikan untuk sementara kunjungan WNA masuk ke Gorontalo.
Hal yang sama terjadi di NTT, yang memiliki status ODP 686 orang dan PDP 14 orang pada 5 April 2020.
"Kita harapkan Nusa Tengga Timur tetap beligat, di samping kontrol dan pengawasan ketat, juga ada kesadaran masyarakat bahwa ini virus yang sangat berbahaya, kita harapkan seluruh masyarakat NTT menyadari sepenuhnya," kata Marius Ardu Jelamu, Jubir Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19.
Alih-alih santai karena wilayahnya bebas virus corona, warga NTT justru mengaku ingin tes lebih akurat diadakan.
"Senang karena kasusnya nol, tapi kita juga harus tahu lebih jauh apakah nol ini, benar nol atau karena tidak ada alat untuk mengecek, ini yang membahayakan," tutur Rini Kartini, warga NTT.
Sejauh ini, NTT telah memberlakukan PSBB atau pembatasan sosial berskala besar seperti imbauan Presiden Joko Widodo.
Bagi yang melanggar kebijakan tersebut, maka hal itu bisa ditindak secara hukum.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR