Nakita.id - Semua berawal dari Bogota, ibukota Kolombia.
Sebagai negara ketiga, fasilitas kesehatan di sana masih sangat kurang, termasuk ketersediaan inkubator untuk merawat bayi-bayi yang lahir kurang bulan/prematur.
Kearifan lokal mengajarkan mereka sebuah metode unik untuk memberikan kehangatan pada bayi, laiknya mesin inkubator, yakni dengan memeluknya dalam keadaan sama-sama telanjang, baik ibu maunpun bayinya.
Dokter-dokter terpesona dengan efektivitas metode itu, lalu dibuatlah serangkaian penelitian ilmiah dan hasilnya sangat menakjubkan.
Metode, yang kemudian dikenal sebagai kangaroo mothercare (KMC) ini terbukti bisa menggantikan fungsi inkubator untuk bayi prematur.
Para medis dari negara maju berbondong-bondong ke sana untuk melihat dan berlatih teknik tersebut.
BACA JUGA : Bayi Ibu Lahir Prematur? Berikut Gangguan yang Bisa Terjadi Padanya
"Indonesia waktu itu juga mengirimkan perawat-perawat untuk belajar teknik itu di Afrika Selatan.
Setelah kembali ke Indonesia mereka diminta menularkan ilmunya pada perawat lain," cerita Dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K)., dari Sub Bagian Perinatologi, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta seperti dikutip dari Tabloid Nakita.
Lebih lanjut ia menjelaskan, secara sosiologis kondisi Indonesia sebagai negara berkembang hampir sama, yakni kurangnya fasilitas penunjang seperti inkubator untuk perawatan bayibayi prematur, apalagi untuk layanan kesehatan di luar Pulau Jawa.
BACA JUGA : Bakteri Jadi Faktor Penyebab Kelahiran Prematur, Begini Cara Mencegahnya
METODE PENANGANAN
Selama ini ibu-ibu yang melahirkan bayi kurang bulan/ prematur harus merelakan bayinya ditinggal di RS dalam waktu lama untuk dimasukkan ke inkubator.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | nakita |
Penulis | : | Yoan A.D. Nayoan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR