Nakita.id - Sudah satu bulan lebih berlalu sejak pemerintah mengumumkan kasus pertama virus corona.
Sejak saat itu, dari hari ke hari kasus penyebaran Covid-19 di Tanah Air terus melonjak tajam.
Pada saat berita ini ditulis, kasus virus corona sudah menyentuh angka 2.738 mengalami penambahan 247 orang dari hari sebelumnya.
Tercatat pula jumlah korban meninggal dunia adalah 221, sementara 204 orang dinyatakan sembuh.
Para ahli sudah memprediksikan hal ini dengan berbagai teori, yakni virus corona akan mengalami titik puncak sebelum akhirnya angkanya turun.
Melansir dari laman Wartakota.com, kabar barunya peneliti memperkirakan kalau kasus Covid-19 di Tanah Air akan mencapai puncak di bulan Ramadan.
Pemerintah memang sudah mengeluarkan larangan untuk berkumpul dan beraktivitas di luar rumah.
Ada juga kebijakan bekerja di rumah, belajar di rumah, hingga menerapkan physical distancing.
Hanya saja, dikhawatirkan kalau hal tersebut tidak lagi efektif ketika bulan Ramadan tiba, di bulan April hingga Mei mendatang.
Pasalnya, bulan Ramadan identik dengan digelarnya kegiatan keagamaan, mulai dari buka bersama hingga salat tarawih.
Keadaan ini diperburuk dengan tidak adanya larangan mudik, yang memperbesar risiko penularan virus corona.
Seorang ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Iwan Ariawan mengatakan kalau puncak virus corona bisa terjadi di bulan April.
"Pada model kami, jika pemerintah tidak melakukan apa-apa, jadi dalam skenario terburuk itu kita akan mencapai puncak dari epidemi corona pada pertengahan April," kata Iwan.
Sang Pakar Epidemiologi kembali menjelaskan dari hasil penelitiannya, puncak Covid-19 ini bisa saja bergeser jika pemerintah melakukan intervensi yang tepat.
"Kemudian, kalau dari model itu puncaknya juga akan bergeser, puncak ini bergeser itu lebih baik. Karena memberikan kesempatan kita untuk bersiap-siap," lanjutnya.
Iwan Ariawan menambahi kalau pemerintah bisa mengambil langkah tepat dan tentunya dengan kerja sama dari publik, virus corona di Tanah Air bisa selesai di akhir bulan Mei atau awal Juni.
"Kalau dari model yang kami buat dilakukan intervensi yang baik, ini kasusnya akan berkurang di akhir Mei atau awal Juni."
"Tapi dengan catatan itu intervensinya dilakukan dengan intensif dan kita bisa menjaga penyebarannya," ucap Iwan.
Iwan memberi pesan agar masyarakat tidak melakukan mudik Lebaran terlebih dahulu, karena hal itu justru akan menyebarluaskan virus Corona.
"Yang mengkhawatirkan itu ada bulan Ramadan, ada Lebaran di mana ada kebiasaan kita di mudik, pulang kampung itu jadi sarana penyebaran Covid-19 ini," tukasnya.
Source | : | Wartakota |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR