Hampir separuh dari jumlah responden pria mengaku menghabiskan tiga perempat waktu dalam sehari untuk duduk.
Sementara hanya ada 13 persen responden perempuan yang mengaku melakukan hal serupa.
Kendati demikian, ditemukan fakta, perempuan yang duduk dalam periode sedemikian lama pun memiliki level obesitas di bawah kaum lelaki.
Namun, para peneliti tak mengungkapkan lebih jauh mengenai penyebab tingginya tingkat obesitas pada pria yang tidak beraktivitas tersebut.
Mereka hanya menyebut, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi hubungan antara pria yang tidak bergerak dan obesitas.
Barlow mengatakan, salah satu keterbatasan dalam penelitian kali ini adalah adanya mekanisme pelaporan sendiri dari para responden.
Responden melaporkan level aktivitas yang mereka lakukan di sepanjang masa penelitian.
Di sisi lain, responden yang ambil bagian dalam riset ini pun adalah mereka yang memiliki derajat kesehatan yang baik dan terdidik.
Ada kesulitan bagi tim riset untuk mengaplikasikan temuan dalam studi ini ke dalam populasi warga yang beragam.
"Kami memiliki keterbatasan dalam tingkatan tertentu dengan populasi yang masuk dalam penelitian ini."
"Sebab, umumnya mereka masuk dalam studi ini karena kehendak pribadi atau rujukan dari perusahaan tempat mereka bekerja."
"Padahal, kami sangat ingin melihat, bagaimana perubahan durasi waktu duduk dikaitkan dengan sejumlah faktor risiko di antara para pasien yang kembali ke klinik," papar Barlow.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR