Nakita.id - Belum lama ini Atalarik Syach viral karena video dirinya blusukan ke masjid untuk salat Jumat.
Atalarik Syach dalam videonya mengatakan tinggal di zona merah sehingga mencari masjid yang masih buka.
Ditemani seseorang yang bernama Ustaz Deni, Atalarik Syach melakukan perjalanan ke masjid menggunakan mobil.
Baca Juga: Tanpa Tedeng Aling-aling, Ahli Bocorkan Obat yang Bikin Ratusan Pasien Covid-19 di Indonesia Sembuh
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ini lagi blusukan. Kebetulan kami tinggal di daerah zona merah. Ingin cari masjid mana yang masih buka. Jadi sekalian ini masih setengah jam dari waktu bedug. Ini ada Ustaz Deni. Ustaz Deni hukumnya apa sih kalau enggak salat Jumat 3 kali?" tanya Atalarik Syach.
"Wah dinyatakan kafir. Ga boleh ngawinin anak perempuannya," jawab Ustaz Deni.
"Wah kasian itu orang tua anak perempuannya," ucap Atalarik Syach.
Keputusan Atalarik Syach tersebut menuai cemooh warganet pasalnya MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa salat Jumat digantikan dengan salat zuhur di tengah wabah virus corona.
Viral di media sosial, Atalarik Syach lantas meminta maaf dengan mengunggah video di kanal YouTube, Selasa (7/4/2020).
Namun permintaan maaf Atalarik Syach ini diunggah ulang oleh salah satu akun gosip @nyinyir_update_official.
View this post on Instagram
"Saya Atalarik Syach ingin menyampaikan permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya kepada seluruh umat Muslim se-Tanah Air atas perkataan saya yang membuat tersinggung atau kecewa," kata mantan suami Tsania Marwa.
Atalarik menyampaikan kalau dirinya yang masih menjalankan salat Jumat bukan berarti tidak mengindahkan saran pemerintah untuk tidak menjalankan salat Jumat.
"Saya lagi menggebu-gebunya ingin belajar salat berjamaah. Saya lagi ingin memiliki keyakinan yang lebih terhadap Allah SWT. Bukan takut kepada virus corona tetapi lebih takut kepada Allah," ujar Atalarik Syach.
Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul "Kena Cemooh Warganet karena Nekat Blusukan ke Masjid Untuk Salat Jumat, Atalarik Syach: 'Saya Lagi Menggebu-gebu'"
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR