Melansir dari kanal Youtube 'Deddy Corbuzier', seorang dokter spesialis paru mengungkap hal mengejutkan tentang rapid test ini.
Tidak lain adalah dr. Erlina Burhan, S.p.P(K) yang menjadi narasumber Deddy Corbuzier membahas virus corona.
Deddy menyinggung angka kematian Covid-19 di Indonesia yang mencapai 10 persen, lebih tinggi dari negara lain yang hanya 4-5 persen.
"Kenapa bisa 10 persen? Karena kita under detection (tidak terdeteksi), banyak yang bilang contoh itu Korea Selatan, mereka tidak melakukan pembatasan tapi mereka mendeteksi banyak banget," kata dr. Erlina.
Deddy kemudian mengungkit ucapan dr. Erlina tentang membeli rapid test hanya membuang-buang uang saja.
Dokter Erlina Burhan kemudian mengatakan kalau alat yang dipakai di Korea Selatan bukanlah rapid test, tapi swab test menggunakan PCR.
"Di Korea pakai PCR, jadi menurut saya lebih baik PCR ini yang diperbanyak," kata dr. Erina.
"Karena nggak semua orang bisa drive thru, artinya pakai mobil itu hanya untuk kelompok tertentu, kita bikin posko istilahnya, pelayannnya gratis tinggal mangap (buka mulut), nanti ada data," jelasnya.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR