Kenapa menjadi masalah? Karena, selain perlu penanganan ekstra untuk mengejar ketertinggalanya, juga stunting yang merupakan cerminan gizi kurang dan atau buruk, bisa membuat IQ anak ‘jongkok’.
Menurut penelitian, Weber (1981) mengemukakan anak yang masuk dalam ketegori gizi kurang, 65% IQ-nya tidak lebih dari 90.
Moms tentu tidak mau dong IQ anaknya hanya 90.
Selain itu, kesehatannya pun terganggu. Anak stunting karena gizi kurang apalagi buruk, rentan mengalami penyakit berat dikemudian hari. Seperti mudah terjangkit penyakit diabetes, stroke, gangguan jantung.
Selain karena faktor gizi, stunting pun bisa karena faktor penyakit, salah satunya adalah alergi.
Maka dari itu, jika anak sudah masuk ketegori pendek dari usia seharusya, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak. Karena hanya dokter spesialis anak yang sudah belajar dan terlatih menangani hal ini.
Dokter spesialis anak akan memeriksa dan mendiagnosa, apakah si anak hanya kekurangan gizi atau ada penyakit lain, sehingga dirinya mengalami stunting.
BACA JUGA: Terbongkar! Ini Dia Aktor Tampan di Acara Reality Show Uang Kaget
Makanan Hewani yang Utama
Menurut dr. Damayanti Rusli S, SpAK, PhD, anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), saat diwawancara langsung oleh Nakita.id (23/4) di Jakarta pusat, pencegahan stunting mudah dilakukan.
“Gampang, memang benar mudah sekali mencegah stunting. Tapi mau atau tidak melakukan itu?” Apa saja yang bisa dilakukan mencegah stunting, lanjut dokter yang akrab disapa Yanti ini, berikan makanan bergizi pada anak anak.
Untuk bayi, jelas Yanti, sejak terlahir kedunia berikan Air Susu Ibu (ASI). Karena hanya ASI makanan terbaik dan bergizi lengkap, serta zat gizi di ASI adalah yang paling dibutuhkan bayi.
BACA JUGA: Biasa Tertutup, Begini Gagahnya Roy Kiyoshi Kenakan Pakaian Olahraga
Saat bayi masuk usia pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI), berikan MPASI yang baik. Seperti apa? Tetap berikan ASI, berikan anak makanan hewani, utama, dan dilengkapi makanan nabati.
Mulai berikan MPASI pertama dengan tekstur cair, lalu tingkatkan ke kental, tingkatkan kembali ke lembek, masuk usia 6 bulan Si Kecil sudah bisa makan makanan keluarga.
Karenanyalah hidangkan selalu makan makanan keluarga bergizi lengkap, yang mencukupi kebutuhan gizi masing-masing anggota keluarga.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR