Menurut data, sekitar 60% lebih kemungkinan kecocokan sel punca tali pusat dalam satu keluarga bisa terjadi dibandingkan dari sumsum tulang.
Selain itu, penelitian menunjukkan kemungkinan komplikasi transplatasi pada pasien sangat rendah bila menerima transplatasi dari sumber dengan hubungan keluarga.
"Risiko penggunaan sel punca dari tali pusat ini minim karena berasal dari organisme muda," ujar Indra Bachtiar, PhD selaku tim peneliti sel punca Regenic.
BACA JUGA : Cara Menggoreng Agar Renyah Tahan Lama Ala Chef, Mau Coba?
Pada kasus thalasemia mayor dan leukimia yang terjadi di Indonesia, sel punca bisa menjadi alternatif terapi.
Hal ini karena sel punca dari sumber lain misalnya sumsum tulang pada prosesnya akan terasa menyakitnya dengan risiko yang cukup tinggi.
"Kasus terbaru, sel punca milik sendiri sudah bias menangani kasus Cerebral Palsy dan kasus thalassemia melalui pengobatan sel punca dari saudaranya," ujar dr. Ardiansjah Dara, SpOG pada acara yang sama
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR