Nakita.id - Cerebral palsy adalah gangguan gerakan, tonus otot atau postur yang disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang.
Kondisi bisa terjadi sejak sebelum lahir atau setelah kelahiran bayi.
Tanda dan gejala bisa muncul secara bervariasi selama masa bayi atau prasekolah.
BACA JUGA : Cara Sederhana Deteksi Meningitis pada Anak, Orangtua Wajib Tahu
Secara umum, cerebral palsy menyebabkan gangguan perkembangan, khususnya perkembangan motorik dan kognitif.
Namun, kondisi ini juga bisa menyebabkan berbagai masalah lainnya seperti refleks abnormal, kekakuan tungkai dan badan, postur abnormal, gerakan tak terkendali, berjalan tidak stabil, atau beberapa kombinasi.
Orang dengan cerebral palsy mungkin memiliki masalah menelan dan umumnya memiliki ketidakseimbangan otot mata, di mana mata tidak fokus pada objek yang sama.
Efek cerebral palsy pada kemampuan fungsional sangat bervariasi.
Penderita bisa mengalami intelektual normal atau hampir normal, tetapi ada juga yang sampai memiliki cacat intelektual.
Gangguan seperti epilepsi, kebutaan atau tuli juga bisa dialami oleh bayi cerebral palcy.
Ada beberapa gejala dari gangguan yang patut diwaspadai, Moms.
BACA JUGA : Sederhana, Inilah Cara-cara Mencegah Kanker Otak
Gejala yang timbul bisa bervariasi, namun umumnya penderita mengalami :
- Variasi tonus otot, seperti terlalu kaku atau terlalu floppy
- Otot kaku dan refleks berlebihan (kelenturan)
- Otot kaku dengan refleks normal (kaku)
- Kurangnya koordinasi otot (ataxia)
- Tremor atau gerakan tak sadar
- Gerakan lambat, menggeliat (athetosis)
- Keterlambatan mencapai pencapaian keterampilan motorik, seperti gerakan lengan, duduk, atau merangkak
- Menginginkan satu sisi tubuh, seperti menjangkau hanya dengan satu tangan atau menyeret kaki saat merayap
- Kesulitan berjalan, seperti berjalan di atas jari kaki, gaya berjalan berjongkok, gaya berjalan seperti gunting dengan penyeberangan lutut, gaya berjalan yang lebar atau gaya berjalan asimetris
- Air liur berlebihan atau masalah menelan
BACA JUGA : Sederhana! Inilah 6 Aktivitas Stimulasi Agar Bayi Cerdas
- Kesulitan dengan mengisap atau makan
- Keterlambatan dalam perkembangan bicara atau kesulitan berbicara
- Kesulitan dengan gerakan yang tepat, seperti mengambil krayon atau sendok
Kelainan otak yang terkait dengan cerebral palsy juga dapat menyebabkan masalah neurologis lainnya.
Orang dengan cerebral palsy memiliki risiko penyakit lain seperti :
- Kesulitan dengan penglihatan dan pendengaran
- Cacat intelektual
BACA JUGA : Simpel! Pakai 5 Bahan Alami Semalaman Untuk Mencerahkan Bibir
- Seizure
- Persepsi sentuhan atau rasa sakit yang tidak normal
- Penyakit mulut
- Kondisi kesehatan mental (psikiatri)
- Inkontinensia urin
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR