Nakita.id - Penyakit Cerebral Palsy (CP) bisa memiliki dampak serius pada perkembangan anak dari segi motorik maupun intelektual.
BACA JUGA: [Reportase] Gawat! Indonesia Darurat Stunting, Terbesar ke 5 di Dunia
CP yang berkaitan dengan kerusakan otak saat sebelum atau selama kelahiran disebut CP kongenital.
Mayoritas penyebab CP yakni sebesar 85-90% adalah kondisi bawaan dari ibu.
BACA JUGA : [Reportase] Ini Cara yang Harus Diambil Pemerintah Atasi Stunting
Para ahli setuju bahwa memang ada beberapa kondisi yang mebyebabkan faktor risiko CP menjadi tinggi.
Salah satu kondisi yang memengaruhi ialah beberapa kondisi perempuan.
Faktor risiko pada perempuan dan faktor lainnya ini bisa meningkatkan peluang kejadian CP kongenital.
Ibu dengan masalah tiroid, cacat intelektual, atau kejang memiliki risiko sedikit lebih tinggi memiliki anak dengan CP.
Selain faktor ibu, beberapa faktor risiko lain ialah:
BACA JUGA : 3 Kombinasi Makanan yang Membahayakan, Masih Sering Dilakukan
Berat lahir rendah
Bayi yang beratnya kurang dari 2,5 kg saat memiliki peluang lebih besar untuk memiliki CP.
Kelahiran prematur
Bayi yang lahir sebelum minggu ke-37 kehamilan, terutama jika lahir sebelum minggu ke-32, memiliki peluang lebih besar untuk memiliki CP, Moms.
Anak kembar
Anak kembar ternyata juga memiliki risiko lebih tinggi untuk CP.
Risiko menjadi lebih tinggi saat salah satu bayi kembar meninggal sebelum kelahiran atau saat lahir.
BACA JUGA: Hati-hati, Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Menghambat Perkembangan Anak
Infeksi selama kehamilan
Infeksi dapat menyebabkan peningkatan protein tertentu yang disebut sitokin yang beredar di otak dan darah bayi selama kehamilan.
Sitokin menyebabkan peradangan, yang dapat menyebabkan kerusakan otak pada bayi.
BACA JUGA : Begini Perkembangan Normal Janin Trimester Pertama Hingga Ketiga, Catat Moms!
Demam pada ibu selama kehamilan atau persalinan juga dapat menyebabkan masalah ini.
Beberapa jenis infeksi yang telah dikaitkan dengan CP antara lain virus cacar air, rubella (campak jerman), dan cytomegalovirus (CMV).
Selain itu infeksi bakteri juga dikaitkan dengan kondisi CP seperti infeksi plasenta atau selaput janin, atau infeksi panggul ibu.
Penyakit kuning dan kernicterus
Penyakit kuning terjadi ketika zat kimia yang disebut bilirubin menumpuk di darah bayi.
Penyakit kuning yang parah dan tidak ditangani dapat menyebabkan kondisi yang disebut kernikterus.
Hal ini dapat menyebabkan CP dan kondisi lainnya.
BACA JUGA: Dekat dengan Marshanda, Pria Ini Cerdas Pendidikannya Master dari Amerika
Masalah plasenta
Masalah plasenta, uptur uterus, atau masalah dengan tali pusat selama persalinan dapat mengganggu suplai oksigen untuk bayi dan bisa menyebabkan CP.
Penyebab Beberapa penyebab diperolehnya CP adalah:
BACA JUGA : Mencegah Cerebral Palsy Setelah Bayi Lahir, Lakukan Beberapa Hal Ini Yuk Moms
Infeksi
Infeksi otak, misalnya, meningitis atau ensefalitis selama masa bayi bisa juga meningkatkan risiko bayi mengalami kondisi CP.
Cedera pada otak
Bayi-bayi yang mengalami cedera otak bisa lebih mungkin mengalami CP.
Cedera kepala tersebut bisa disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor atau pelecehan anak.
Masalah dengan aliran darah ke otak
Beberapa gangguan aliran darah ke otak bisa juga menjadi pemicu CP.
Masalah tersebut antara lain kecelakaan serebrovaskular seperti stroke atau perdarahan di otak.
BACA JUGA : Simpel! Pakai 5 Bahan Alami Semalaman Untuk Mencerahkan Bibir
Kondisi lain yang terkait ialah pembekuan darah, pembuluh darah yang tidak terbentuk dengan baik, cacat jantung saat lahir, atau penyakit sel sabit.
Nah Moms bila mengalami faktor risiko di atas baiknya secara rutin berkonsultasi pada dokter untuk menemukan langkah yang tepat untuk mencegah CP.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | cdc.gov |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR