Nakita.id - Ada banyak bahan makanan yang memengaruhi masalah kesehatan dan obesitas yang mengganggu anak.
Bahan ini adalah bahan-bahan umum dalam makanan yang dapat dibeli secara tidak sengaja oleh orang tua.
Bisa jadi karena daya tarik harga yang lebih murah, atau juga kurangnya pengetahuan orangtua tentang bahaya mengkonsumsi makanan ini.
BACA JUGA: Iris Lemon dalam Mangkuk dan Letakkan di Kamar Tidur, Ini Alasannya
Lebih berbahaya lagi, orang tua (dan anak-anak) juga dapat dimanipulasi oleh pemasaran cerdik dari perusahaan makanan.
Beberapa produk yang dipasarkan untuk menarik perhatian anak misalnya gula sereal, permen, dan makanan dengan kemasan 'sehat'.
BACA JUGA: Banyak Orang Alami Serangan Jantung di Kamar Mandi Seperti Sridevi, Ini Sebabnya!
Untuk itu, mulai sekarang baca label dan telusuri bahan-bahan makanan yang dirasa curiga di dalam produk makanan yang akan Moms berikan kepada Si Kecil.
Cara Castronuova, pelatih profesional kebugaran dan seorang petinju juara, memberikan 3 bahan aditif berbahaya pada makanan yang harus dihindari:
1. Sirup Jagung Fruktosa Tinggi
Sirup jagung fruktosa tinggi, atau pengganti gula yang dimodifikasi secara genetik, adalah solusi murah bagi produsen makanan untuk memotong biaya dan meningkatkan keuntungan.
Pada tahun 1982, pemanis buatan ini diperkenalkan ke Amerika.
BACA JUGA: 1 dari 50 Orang Korea Punya Lubang Kecil di Telinga, Ini Alasannya
Menurut CDC, sejak tahun 1980, tingkat kelebihan berat badan meningkat 2 kali lipat di antara anak-anak Amerika Serikat, dan 3 kali lipat di kalangan remaja.
Terlebih lagi, diabetes tipe 2 yang diyakini hanya memengaruhi orang dewasa, sekarang didiagnosis di antara orang-orang muda.
Sebuah studi Universitas Princeton 2010 melakukan percobaan tikus dengan akses ke sirup jagung fruktosa tinggi dan tikus dengan akses ke gula meja biasa.
BACA JUGA: Pencegahan agar Si Kecil Tidak Terkena Infeksi Seperti Anak Alice Norin
Ditemukan bahwa sirup jagung fruktosa tinggi menaikkan berat badan jauh lebih banyak.
"Beberapa orang mengklaim sirup jagung fruktosa tinggi tidak berbeda dari pemanis lain ketika dihubungkan dengan kenaikan berat badan dan obesitas, tetapi hasil penelitian kami membuktikan ini tidak benar, setidaknya di bawah kondisi pengujian kami," kata profesor psikologi Princeton, Bart Hoebel.
2. Minyak Hidrogenasi Sebagian dan Lemak Trans
Tidak semua lemak itu buruk, tetapi para ilmuwan setuju bahwa lemak trans dapat menjadi pembunuh.
Memakai minyak terhidrogenasi sebagian atau lemak trans adalah cara industri makanan meningkatkan umur simpan makanan, meningkatkan keuntungan, dan bisa menempatkan anak dalam bahaya.
BACA JUGA: Efektif Mengusir Tikus di Rumah, Moms Gunakan 7 Bahan Alami Ini
Contoh dari minyak hidrogenasi sebagian ini adalah mentega, dan margarin.
Jika anak mengonsumsi lemak trans, kadar kolesterol jahat (LDL) akan meningkat.
Dan ini setara dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan berbagai penyakit lainnya, termasuk stroke dan diabetes.
3. Isolat Kedelai
Menurut The Soyfoods Association of America, "isolat protein kedelai adalah bahan makanan bubuk kering yang telah dipisahkan atau diisolasi dari komponen lain dari kedelai."
BACA JUGA: Turunkan Berat Badan 18 Kg dalam Waktu Singkat, Ini Rahasia Khloe Kardashian
Dan isolat kedelai juga kerap digunakan pada produk seperti kudapan protein, minuman pengganti makanan, dan beberapa suplemen makanan.
Namun, kedelai yang melalui proses fermentasi alami seperti miso (bumbu penyedap alami dari Jepang), tempe, dan natto (makanan fermentasi kedelai dari Jepang) memiliki manfaat untuk kesehatan.
Source | : | livestrong.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR