Nakita.id - Salah satu pasangan artis yang selalu menjadi sorotan publik adalah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Pasangan yang menikah sejak 17 Oktober 2014 ini telah dikaruniai seorang putra tampan bernama Rafathar Malik Ahmad.
Kini, Rafathar sudah berusia 2 tahun.
BACA JUGA: Dibilang Bayarannya Tak Sampai 5 Juta, Kris Hatta Buktikan Dirinya Makin Eksis!
Publik kerap menanyakan kapan Raffi dan Gigi memberikan adik untuk Rafathar.
Kabar Gigi sedang hamil tiba-tiba menyeruak baru-baru ini.
Seorang eksekutif produser RA Picture, Fransen Susanto yang mengatakan hal tersebut.
Fransen mengabarkan hal tak terduga ini saat jumpa pers film horor 13 di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (27/4/2018).
Saat itu, Fransen mengatakan alasan mengapa RA Pictures kerap menggelar jumpa pers untuk film-film terbarunya.
"Jadi kenapa Raffi seperti ini (banyak gelar jumpa pers film), karena Rafathar mau punya adik ya, Fi," ujar Fransen.
Namun, ketika ditanya mengenai kebenaran kabar tersebut, Raffi hanya diam dan segera meninggalkan lokasi.
Tentu saja hal ini cukup membuat publik dibuat bingung.
BACA JUGA: Jarang Disorot, Pesona Cantik Istri Afdhal Yusman Sukses Bikin Iri!
Namun, dilansir dari TribunSolo.com, beberapa waktu lalu dokter melarang Gigi untuk hamil selama enam bulan ke depan.
Ternyata, larangan ini dikarenakan pada Maret 2018 lalu, Gigi baru saja menjalani serangkaian perawatan.
Gigi mendapatkan suntik vaksin kanker serviks.
Kira-kira, mengapa seorang perempuan dianjurkan tidak hamil saat menjalani vaksin kanker serviks?
Menurut dokter spesialis kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit CiptoMangunkusumo (FKUI/RSCM) Jakarta Laila Nuranna, vaksinasi sebaiknya tidak dilakukan saat hamil.
BACA JUGA: Raffi Ahmad Dirias Oleh Nagita Slavina, Begini Penampakannya!
"Vaksinasi ditakutkan akan berpengaruh terhadap kesehatan janin," ujarnya dalam simposium dokter yang diadakan oleh Indonesian Working Group dilansir dari lifestyle.kompas.com.
Ternyata, vaksinasi sebaiknya dilakukan sebelum perempuan aktif berhubungan seksual.
Namun, jika sudah terlambat, vaksinasi tetap bisa dilakukan asalkan tidak sedang dalam program kehamilan untuk suntikan pertama dan kedua.
Sebelum melakukan vaksinasi ini, harus dilakukan skrinning bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual.
Skrinning bisa dilakukan dengan cara pap smear atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Gigi sudah melakukan pap smear pada Oktober 2017.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR