"Kita juga tidak tahu Mbak kondisi seperti ini akan berjalan sampai kapan," ujarnya.
"Sebentar lagi bulan puasa pingin tarawih berjamaah, pingin Idul Fitri, tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar saja, 14 hari," imbuh Syam.
"Sebentar lagi kita puasa, minta tolong, kami memakamkan jenazah-jenazah ini udah puluhan tiap hari, minta tolong," sambungnya sambil menangis.
"Kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita juga punya kehidupan," tegasnya.
Syam mengaku ingin sekali menyerukan agar publik tetap tinggal di rumah.
Mengingat betapa sedihnya ia dan dinas saat setiap menit menerima telepon dari rumah sakit.
"Sedih Mbak sebentar lagi bulan puasa, saya pingin teriak di jalanan di lampu merah, macet, dini hari masih macet, masyarakat enggak ada yang ngerti," ungkapnya.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR