Nakita.id - PSBB atau pembatasan sosial berskala besar kini sedang dijalankan berbagai daerah yang sudah dikategorikan sebagai zona merah atau penyebaran Covid-19 sudah semakin parah.
Daerah yang mengawali adanya PSBB adalah DKI Jakarta.
Saking banyaknya jumlah penduduk yang ada di Jakarta dan pemerintah ingin melindungi warga, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta mengajukan permintaan PSBB pada Kemenkes.
Hasilnya, hal tersebut disetujui dan telah dijalankan mulai 10 April hingga 14 hari kemudian.
PSBB ini dimaksudkan untuk menekan pasien positif virus corona agar tak berlarut-larut menangani hal ini.
"Pembatasan ini pasti akan berdampak pada penundaan jumlah kasus, tapi seperti kasus lain perlu waktu untuk mengetahui kebijakan ini berdampak bagaimana. Kami yakin dengan adanya pembatasan bisa menekan tingkat penularan," ucap Anies dikutip dari Kompas.com.
Sudah 8 hari sejak diputuskan PSBB, sepertinya Anies belum juga melihat perubahan yang signifikan di kotanya.
Dengan kata lain, Anies kini tengah memutar otak untuk melanjutkan PSBB.
Dikutip dari Kompas.com, PSBB di DKI Jakarta bahkan sudah dipastikan akan diperpanjang.
"Dalam kenyataannya wabah seperti ini tidak bisa selesai dalam 14 hari. Karena itu hampir pasti PSBB harus diperpanjang," kata Anies dalam rapat bersama Tim Pengawas Penanganan Covid-19 DPR, Kamis (16/4/2020).
Menurut Gubernur DKI Jakarta itu 14 hari masa PSBB dirasa tak cukup.
Anies masih belum yakin betul pengendalian corona ini akan selesai selama 14 hari.
Dengan maksud berjaga-jaga dengan hal yang tidak diinginkan, Anies berasumsi bahwa penanganan Covid-19 ini akan memakan waktu yang sangat lama.
"Lebih baik kami mengasumsikan ini akan panjang. Bila ternyata pendek Alhamdulillah. Tapi bila asumsinya pendek, akan keteteran nanti," ucapnya.
Anies pun memilih untuk mengambil kebijakan agak berlebihan daripada nanti akhirnya korban berjatuhan semakin banyak.
"Tapi berapa lamanya, saat ini setahu saya di seluruh dunia belum ada yang bisa selesai," lanjut Anies.
Tak hanya itu saja, Anies Baswedan juga menyarankan pada tim pengawas agar mengundang ahli epidemologi agar pandemi ini bisa diprediksi kapan selesainya.
"Kalau boleh kami mengusulkan agar timwas bisa secara khusus mengundang ahli epidemiologi, bisa memaparkan proyeksi atas Covid-19. Kami mendengarkan dari mereka karena ini bukan satu arah kebijakan, tapi proyeksi sains," kata Anies.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR