Nakita.id - Moms suka makan mangga? Pernahkah makan mangga tanpa dikupas sekaligus dengan kulit-kulitnya?
Tapi istri Judika, Duma Riris ini baru saja memamerkan dirinya sedang makan buah mangga.
Tak hanya memakan buahnya saja, Duma Riris juga makan mangga langsung dengan kulit-kulitnya, Moms.
Dalam video tersebut, runner-up Puteri Indonesia 2007 ini terlihat sangat lahap saat menyantap mangga tersebut.
BACA JUGA: Wah, Ternyata Perempuan Tetap Bisa Menyusui Meski Belum Pernah Hamil dan Melahirkan!
Ia pun juga memperkenalkan jenis mangga yang dimakannya itu, Moms.
Ibu satu anak ini makan mangga yang berasal dari tanah kelahirannya di Sumatera Utara.
Duma menyebutnya dengan mangga toba, karena mangga tersebut sering di temui di daerah sekitar Danau Toba.
"Makan mangga toba gini caranya.. kenapa aku nyebutnya mangga toba karna biasanya hidup dan tumbuh di daerah sekitar danau toba (muara, samosir, dll), olahraga tertunda karna mama kirimin mangga toba ini.. enaaaaak polll.. thank u mama @mincebrmanurung," kata Duma di Instagram.
Lahapnya Duma makan mangga itu pun membuat para pengikutnya di Instagram jadi ikut ngiler dan pengen makan mangga juga.
Tapi ada juga warganet yang heran dan bertanya-tanya mengapa ia memakan mangga dengan kulitnya.
Bagi orang Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara memang sudah terbiasa makang mangga sejenis yang dimakan Duma itu langsung dengan kulitnya.
Mungkin memang masih terasa asing dan aneh ya Moms makan mangga dengan kulitnya.
Tapi ternyata makan mangga sekaligus dengan kulitnya tanpa dikupas justru memberikan manfaat lebih lo, Moms.
Kulit mangga dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan atau bisa membuat langsing.
Melansir dari Kompas.com, sebuah riset terbaru mengklaim bahwa makan kulit mangga dapat melindungi seseorang dari obesitas.
Dalam temuannya, peneliti Australia menemukan bahwa kulit dari dua varietas mangga "Irwin" dan mangga "Nam Dok Mai", mengandung konsentrasi tinggi bioaktif yang mampu menghambat perkembangan sel-sel lemak manusia.
Tim peneliti dari Queensland Alliance, professor Mike Gidley menganalisis komponen kimia buah dengan ekstrak metanol dari kulit dan daging mangga.
Peneliti menggunakan tiga jenis buah mangga, seperti Irwin, Nak Dok Mai, dan Kensington Pride.
BACA JUGA: Ini Alasan Kaporit Bisa Merusak Rambut, Atasi dengan Trik Ini!
Hasilanya, diketahui bahwa ekstrak kulit jenis Kensington Pride dapat mempromosikan adipogenesis atau menyimapan sel-sel lemank bila dibandingkan dengan dua jenis lainnya.
Sedangkan jenis mangga Irwin dan Nak Dok Mai secara signifikan justru mampu mengahambat adipogenesis (proses awal sel lemak berubah menjadi sel lemak matang).
Namun kesamaannya, ekstrak daging mangga dari ketiga jenis mangga tersebut sama-sama tidak mampu menghambat penyimpanan lemak.
Profesor Greg Monteith dari University of Queensland School of Pharmacy mengatakan, ada banyak alasan mengapa kulit mangga memiliki kemampuan untuk mengikis lemak, sedangkan daging buahnya tidak.
"Sebuah interaksi yang kompleks dari senyawa bioaktif yang unik pada ekstrak kulit mangga mungkin bertanggung jawab atas hal ini, bukan karena komponen tunggal didalamnya," kata Monteith.
Temuan ini dipublikasikan dalam journal Food & Function.
Peneliti berpendapat, temuan mereka dapat membantu produsen mengembangkan varietas buah mangga yang secara aktif membantu mengurangi obesitas.
Karena menurut penelitian, ada semakin banyak bukti yang mengaitkan peran senyawa phytocemical dalam penghambatan adipogenesis dan perlindungan terhadap obesitas.
"Hasil ini menunjukkan bahwa perbedaan dalam komposisi fitokimia antara kultivar mangga dapat mempengaruhi efektivitas mereka dalam menghambat adipogenesis dan beralih membidik kulit buah mangga sebagai sumber potensi Nutraceuticals (makanan yang memberikan manfaat kesehatan)," peneliti menyimpulkan.
BACA JUGA: Nggak Pakai Ribet, Ini Trik Bikin Alis Sempurna dan Natural Tanpa Dicukur
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR