Nakita.id – Jumlah pasien yang dinyatakan positif virus corona terus mengalami peningkatan setiap harinya.
Seperti dikutip dari Kompas.com, per Minggu (19/4/2020) malam, jumlah kasus yang terjadi di Indonesia telah menyentuh angka 6.575.
Melihat jumlah korban yang terus melonjak tajam, sejumlah pakar pun mencoba melakukan sejumlah penelitian.
Salah satunya soal puncak virus corona yang terjadi di Indonesia.
Ya, berdasarkan hasil penelitiannya, sejumlah pakar menyebut puncak virus corona akan berlangsung pada Mei sampai Juli mendatang.
Menanggapi prediksi tersebut, Dokter Spesialis Paru, Erlina Burhan pun mengungkapkan harapannya.
"Ya (puncak virus corona) itu kan sudah dianalisa oleh ahli-ahli yang bisa memprediksi. Dan kami sendiri merasa bahwa mudah-mudahan itu benar sampai Mei puncaknya," ujar Dokter Erlina dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (18/4/2020).
"Biasanya setelah puncaknya, (angka penyebaran kasus) turun ke bawah biasanya, kan harapannya demikian," imbuhnya.
Lebih lanjut, Dokter Erlina menjelaskan, benar tidaknya hitungan tersebut juga bergantung dari seberapa besar peran masyarakat dalam menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Tapi tentu saja ini tidak bisa terjadi kalau tidak ada peran dari masyarakat untuk tetap patuh kepada PSBB.
Itu yang kami harapkan, karena kami yang ada di rumah sakit sangat-sangat tergantung pada perilaku ini dan ketegasan dari pemerintah," ujarnya.
Diakui oleh Erlina, tenaga medis bisa dibilang salah satu pihak yang paling bahagia ketika kasus Covid-19 ini dapat mengalami penurunan.
Sebab menurutnya, para tenaga medis sudah mulai kewalahan merawat banyaknya pasien.
Padahal, saat ini, puncak virus corona belum benar-benar terjadi.
"Kalau ini terjadi penurunan, kita paling yang senang dari tenaga kesehatan, karena tugas kami akan semakin ringan. Sekarang saja belum sampai puncak sudah betul-betul lelah rasanya," ucap Dokter Erlina.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, ia lantas berharap pemerintah bisa segera melakukan tes yang lebih banyak dan merata.
"Temuan kasus artinya orang bisa jadi dia bergejala atau tidak. Jadi intinya adalah kita harus melakukan deteksi yang masif.
Mudah-mudahan pemerintahan bisa menyediakan pemeriksaan di banyak tempat dan merata," pungkasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,youtube.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR