Ada dua lunas yang diletakkan, yaitu lunas di bagian depan yang melambangkan laki-laki serta lunas yang melambangkan perempuan diletakkan di bagian belakang.
Nah, lunas bagian depan nantinya akan dipotong kemudian dilarung ke laut sebagai penolak keburukan dan sebagai lambang kesiapan untuk mencari nafkah.
Sedangkan, lunas bagian belakang juga akan dipotong, tapi bedanya akan disimpan di rumah.
Dulu, Perahu Pinisi digunakan sebagai angkutan barang, teman-teman, tapi sekarang Perahu Pinisi banyak digunakan sebagai kapal layar untuk tujuan wisata.
Perahu Pinisi sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia pada tahun 2017 yang lalu karena unsur budaya dan adat dalam proses pembangunannya.
Itulah, asal usul Perahu Pinisi, di mana membuat Perahu Pinisi menjadi materi program Belajar dari Rumah yang ditayangkan TVRI pada Sabtu, 25 April 2020.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul "Bagaimana Cara Membuat Perahu Pinisi yang Tanpa Paku? Simak Asal Usul Perahu Pinisi"
Source | : | tribunlampung.co.id |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR