Nakita.id - Muncul kabar tak sedap dari Bandung, Moms. Banyak warga yang mengeluhkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah telah berjanji akan membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19 dengan memberikan bantuan sembako.
Hal tersebut dilakukan seiring diberlakukannnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah, salah satunya Bandung.
Melansir dari Kompas.com, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberi bantuan dana dan sembako senilai Rp500.000 per bulan. Namun, tidak semua warga bisa mendapatkannya.
Sedangkan yang akan mendapatkan bantuan yakni warga yang bekerja di sektor perdagangan dan jasa, warga dengan pekerjaan perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Kemudian warga yang bekerja di bidang pariwisata, transportasi, bidang industri serta pemulung juga masuk dalam daftar penerima bantuan.
Sayangnya, berapa waktu lalu muncul kabar tak sedap soal bantuan yang dibagikan kepada warga Bandung Barat, Moms.
Melansir dari kanal YouTube tvOneNews (24/4/2020), disebut jika ada warga di Bandung Barat, Jawa Barat mendapati bantuan yang sudah busuk.
Pengurus RW Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, Bandung Barat mendapat sejumlah bantuan yang tidak layak konsumsi yang diberikan dari pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
Dalam bantuan tersebut terdapat 5Kg beras, 1 Kg kentang, 500gr telur, 2 liter minyak goreng, hingga 1 Kg daging ayam potong.
"Terima kasih atas perhatian kabupaten, atau dari bupati atas bantuannya. Namun yang kami sayangkan di sini ada beberapa ini ada beberapa item yang tidak layak kita makan," ujar ketua RW 13 Desa Citapen, Adi Ardiyanto.
Sayangnya, beras dan daging ayamnya sudah berbau busuk. Selain itu, disebut jika jumlah bantuan tidak sesuai dengan jumlah calon penerima.
Dikabarkan jika ada 497 kepala keluarga dari Desa Citapen yang telah didaftarkan sebagai penerima bantuan.
Namun, saat itu yang datang baru lima paket bantuan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat, Heri Partomo, angkat bicara terkait kabar tersebut.
Menurutnya saat dibungkus, paket bantuan tersebut dalam kondisi siap dikonsumsi
Namun, kemungkinan ada keterlambatan pendistribusian sehingga daging ayamnya membusuk dalam perjalanan.
"Sebetulnya pada saat pengepakan, itu daging dalam keadaan fresh dan siap dikonsumsi, namun kami menyadari bahwa kemungkinan itu ada keterlambatan dalam pendistribusian," ujar Heri Partomo.
"Apa bila dari warga masyarakat masih terdapat komplain terkait daging yang kurang layak dikonsumsi, kita minta laporannya secara tetulis ke Dinas Sosial dan insyaallah akan segera kita ganti dan disampaikan kepada masyarakat sesuai yang diterima," tambahnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | YouTube,kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR