Nakita.id – Si Kecil sulit memahami matematika? Berikut ini tips Membantu Anak Belajar Pecahan dari Tayangan Matematika Manfaat Betul.
Dengan mewabahnya virus corona di Indonesia, pemerintah lantas memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Untuk memudahkan para siswa belajar di rumah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun menghadirkan berbagai program Belajar di Rumah TVRI.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Program Belajar dari Rumah TVRI Selasa 28 April 2020
Salah satu yang diperuntukkan bagi siswa-siswi SMP sederajat pada Selasa (28/4/2020) ini adalah tayangan Matematika Manfaat Betul yang mempelajari tentang pecahan.
Berbicara soal matematika, pelajaran yang satu ini memang kerap kali menjadi momok bagi banyak siswa, baik di waktu dulu maupun sekarang.
Padahal, menurut Jeff Sharpe, seorang Direktur Eksekutif di Vertex Academic Service, pelajaran matematika sebenarnya bermanfaat untuk mengasah kemampuan anak dalam berpikir menggunakan logika lo, Moms.
Agar Si Kecil bisa memahami dan menggemari pelajaran ini, maka Moms mesti cerdik dalam membuat strategi belajar matematika tanpa anak merasa sedang belajar.
Berikut beberapa kiat yang disarankan oleh Sharpe dikutip dari nymetroparents.com:
1. Katakan matematika itu mudah
Tahukah Moms, sikap kritis dan keras saat mengajari berhitung dapat membuat anak tertekan lo, Moms.
Sehingga, alih-alih Si Kecil paham, ia justru bisa menyimpulkan menyimpulkan matematika sebagai pelajaran yang sulit dan menyebalkan.
Baca Juga: Selain 10 Tahapan Pembukaan Persalinan, Ini yang Perlu Moms Ketahui Soal Proses Melahirkan
Maka dari itu, kala mengajari anak pelajaran matematika, bersikaplah lebih santai dan komunikatif.
Buatlah waktu belajar jadi lebih menarik dengan memberikan contoh soal yang dekat dengan lingkungan dan kehidupan anak.
Satu hal yang perlu diingat juga Moms, matematika bukan sekadar membuat anak piawai dalam berhitung, tapi juga untuk mengasah kemampuan penalaran, ya.
Baca Juga: Apakah Ibu Hamil 7 Bulan Boleh Puasa? Coba Perhatikan 3 Hal Ini untuk Kesehatan Si Calon Bayi
2. Dekatkan matematika pada kehidupan sehari-hari anak
Janganlah memaksa anak untuk menyukai matematika.
Lebih dari itu, jangan pernah menanamkan dalam pikiran Si Kecil bahwa anak pintar adalah anak yang cerdas menghitung.
Sebaliknya, ciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan di rumah.
Salah satunya dengan menyisipkan unsur matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Jika Si Kecil masih duduk di bangku kelas dua atau tiga SD, maka batasi belajar matematika hanya sampai 30 menit.
Sebab, lebih dari itu, otak anak yang telah seharian sekolah akan merasa penat dan bisa menyebabkan stres di usia dini.
3. Motivasi anak dengan meningkatkan rasa percaya diri
Saat ini, banyak orang yang menganut paradigma bahwa mereka yang menguasai matematika berarti cerdas dan tangkas.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Moms, Ketahui Dulu Kondisi Ini Sebelum Memberikan Suplemen Penting untuk Bayi
Alhasil, anak yang merasa lemah berhitung menjadi tak percaya diri dan merasa tak pintar.
Sebagai orangtua, sudah menjadi tugas Moms untuk memompa rasa percaya diri.
Salah satu caranya dengan mencatat dan membuat grafik mengenai perkembangan kemampuan belajar anak, baik dalam pengurangan, penambahan, perkalian, pembagian, dan pecahan.
Melihat proses dalam sebuah grafik menarik akan merangsang keinginan belajar anak secara lebih baik.
Baca Juga: Sederet Suplemen Penting untuk Bayi di Masa MPASI Selama Ramadhan, Apa Saja Moms?
4. Matematika membuat anak lebih solutif
Sebuah penelitian di University of North Carolina’s School of Education menemukan bahwa siswa yang cepat dan mudah berhitung, memiliki intuisi yang lebih tajam dalam memecahkan persoalaan dan tantangan.
Selain itu, Si Kecil juga cenderung lebih cepat dalam mengenali kesalahan.
Nah itu dia Moms tips Membantu Anak Belajar Pecahan dari Tayangan Matematika Manfaat Betul yang tayang di TVRI Selasa 28 April 2020.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | TVRI,nymetroparents.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR