Kedua hormon inilah yang membuat wanita lebih bagus imunitasnya dibandingkan dengan pria.
Untuk mendukung hipotesis tersebut, para ahli dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles dan Renaissance School of Medicine di Stony Brook University mencoba memberikan terapi hormon pada pria yang positif virus corona.
Mereka ingin meneliti dan mencari tahu jawaban pasti apakah benar hormon mampu mempengaruhi imunitas seseorang.
"Kita mungkin tidak mengerti persis bagaimana estrogen bekerja untuk menetralkan Covid-19, tapi mungkin kita bisa melihat bagaimana efeknya pada pasien," kata Dr. Sharon Nachman, peneliti utama studi dari Univerity Stony Brook, dilansir Live Science, Selasa (28/4/2020).
Uji coba ini melibatkan 110 pasien yang mempunyai gejala virus corona.
Pria berusia 18 tahun atau lebih dan wanita berusia 55 tahun atau lebih menjadi sampel dalam uji coba ini.
Setengah dari partisipan akan diobati dengan patch estrogen yang diletakkan di kulit mereka selama satu minggu, sedangkan setengah lainnya akan menerima perawatan medis standar.
Nachman menambahkan, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa estrogen tambahan dapat membantu membersihkan virus dari tubuh serta mendukung perbaikan arungan yang rusak begitu infeksi Covid-19 mulai mereda.
Sementara dalam uji coba yang dilakukan oleh Cedars-Sinai Medical Center, peserta akan menerima hormon progesteron.
Menurut dr. Sara Ghandehari, dokter paru dan perawatan intensif Cedars-Sinai, hormon progesteron memiliki sifat anti inflamasi dan dapat mencegah timbulnya badai sitokin.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Live Science,Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR