Nakita.id - Virus corona masih menjadi persoalan serius bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Banyak korban berjatuhan bahkan meninggal dunia hanya karena kejamnya virus corona ini.
Sampai saat ini belum ditemukan obat yang pasti dapat sembuhkan virus corona tersebut.
Namun, akhir-akhir ini mulai berembus kabar baik tentang uji coba vaksin di Amerika Serikat.
Bahkan Amerika kabarnya sudah mengujikan vaksin tersebut ke tubuh manusia.
Ternyata hasilnya dapat menyembuhkan sekitar 125 orang pasien yang ada di negara tersebut.
Akhirnya penduduk Amerika pun berbondong-bondong mendaftarkan dirinya untuk diuji coba vaksin tersebut.
Kabar ditemukan vaksin virus corona tentu saja memberikan sepercik harapan bagi masyarakat.
Pasalnya dengan ditemukan vaksin tersebut artinya bisa dengan cepat membasmi virus corona.
Namun, kabar kemunculan vaksin tersebut justru membuat dr. Tirta akhirnya angkat bicara.
Menurut dr. Tirta vaksin untuk virus corona ini harus melalui tahapan bio etik yang tidak mudah.
"Ketika sebuah vaksin ditetapkan cocok, itu yang ngomong langsung Edsment melalui tahap bio etik dan segala macam," kata dr. Tirta dalam akun Youtube Deddy Corbuzier.
"Tahap yang lama kan?," tanya Deddy.
Menurut dr.Tirta pembuatan vaksin memang membutuhkan tahap yang lama hingga bertahun-tahun.
"Iya lama banget, 15 tahun pak," kata dr. Tirta.
dr. Tirta pun mengatakan, uji coba vaksin dasarnya harus melalui proses yang cukup panjang.
"Kita contoh BCG dan kawan-kawan, ada gerakan anti vaksin. Padahal vaksin-vaksin yang kita suntik kaya polio, tampak, BCG, hepatitis, dan kawan-kawannya itu melalui proses yang panjang apalagi ini virus," jelas dr. Tirta.
"Karena apa, pertama dia harus penellitian dulu, terus lolos dicek ke hewan, lolos baru dicek ke manusia," tambahnya.
dr. Tirta pun mengatakan, jika benar-benar ada vaksin yang tersedia belum tentu pula jumlahnya mencukupi.
"Tapi, kalau pun vaksinnya ada itu tidak bisa mencukupi semua negara, why? karena satu vaksin aja yang diproduksi di lab paling keren di dunia itu cuman bisa memproduksi sekitar 1-2 juta vaksin perminggu," tutup dr. Tirta.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR