Sama seperti batik parang, batik truntum juga digunakan oleh anggota kerajaan.
Corak batik truntum ini pertama kali dibuat pada masa kepemimpinan Paku Buwono ketiga.
Corak ini dibuat oleh istri atau prameswari Pakubuwono ketiga.
Dalam batik truntum ini akan terdapat gambaran bintang yang bertaburan di langit.
Melalui corak tersebut motif truntum memberikan pesan bahwa walaupun dalam keadaan gelap, sekedip bintang dapat menerangi.
Dengan begitu corak batik truntum ingin memberi tahu bahwa dalam kegelapan yang dialami tiap manusia akan terdapat terang yang menerangi jalan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR