Nakita.id - Virus corona ternyata bisa bersembunyi di salah satu anggota tubuh, Moms.
Hal tersebut terungkap saat ahli mencoba meneliti alasan seorang wanita di China yang sudah sembuh malah meninggal dunia.
Pernyataan itu berdasarkan sebuah penelitian dari para ahli di China seperti dilansir dari Asiaone.com pada Minggu (10/5/2020).
Berdasarkan dalam sebuah makalah di jurnal peer-review Cell Research, ada kemungkinan pasien yang telah sembuh dari virus corona bisa positif virus corona lagi.
"Pekerjaan kami memberikan bukti patologis pertama."
"Di mana itu berasal dari virus residu di paru-paru untuk pasien yang dites negatif tiga kali berturut-turut," tulis para peneliti, yang dipimpin oleh Dr Bian Xiuwu dari Universitas Kedokteran Angkatan Darat di Chongqing, China barat daya.
Penelitian ini didasarkan pada pemeriksaan postmortem dari seorang wanita berusia 78 tahun yang meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona.
Dia dirawat di Three Gorges Central Hospital di Chongqing pada 27 Januari setelah memiliki gejala.
Tak lama dia juga dinyatakan positif Covid-19.
Setelah menerima pengobatan antivirus, ia dianggap sudah sembuh dan diperbolehkan untuk pulang pada 13 Februari.
Sebab hasil dari 3 tesnya menunjukkan hasil negatif. Hasil tes itu berdasarkan sampel dari belakang hidung dan tenggorokannya.
Lalu kondisinya membaik secara signifikan, didukung oleh CT scan.
Namun, sehari kemudian, dia menderita serangan jantung dan meninggal dunia.
Kasus ini lantas menunjukkan kepada dokter untuk memahami lebih dalam lagi mengenai "patogenesis infeksi Sars-CoV-2".
Hanya saja, hingga saat ini, para ahli kedokteran belum tahu bagaimana virus corona kembali menyerang pasien yang sudah sembuh.
Apalagi untuk kasus pasien wanita ini, tidak menemukan jejak virus corona di hati, jantung, usus, kulit, atau sumsum tulangnya.
Namun, para peneliti menemukan strain virus yang lengkap dalam jaringan jauh di paru-parunya.
Mereka lalu menguji sampel jaringan tersebut dengan mikroskop elektron untuk mengkonfirmasi keberadaan virus corona yang diselimuti cangkang mirip mahkota tersebut.
Perlu Anda tahu, strain yang tersembunyi tidak menyebabkan gejala yang jelas.
Oleh karenanya, tim Bian menyarankan untuk memeriksa paru-paru pasien juga sebelum pasien diperbolehkan keluar dari rumah sakit.
Ini demi deteksi yang lebih akurat dan menemukan jenis virus yang tersembunyi.
Metode ini dikenal lavage bronchoalveolar, di mana kondisi ini memasukkan tabung berisi cairan ke paru-paru melalui mulut pasien.
(Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Walau Sudah Dinyatakan Sembuh, Tapi Ada Kemungkinan Virus Corona Bersembunyi Jauh di Dalam Paru-paru Kita, Ini Buktinya!")
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR