Selama gerilya
Saat menjalankan gerilya, Jenderal Sudirman harus ditandu dengan berpindah-pindah tempat dan keluar masuk hutan.
Menghilang dan menyerang dengan tiba-tiba. Bergerak, menyusup, kemudian muncul secara tiba-tiba.
Jenderal Sudirman tidak bisa memimpin secara langsung pasukannya saat berperang karena kondisinya. Ia memimpin lewat pemikiran dan motivasi untuk pasukannya.
Selama bergerilya, para pejuang juga melakukan penyerangan ke pos-pos yang dijaga Belanda atau saat konvoi.
Gerilya yang dilakukan pasukan Indonesia merupakan strategi perang untuk memecah konsentrasi pasukan Belanda.
Taktik tersebut membuat Belanda bingung dan kewalahan karena melakukan penyerangan tiba-tiba. Cara tersebut membuat pasukan Belanda terpaksa mundur.
Kembali ke Yogyakarta
Setelah hampir 7 bulan bergerilya dengan berpindah-pindah, Jenderal Soedirman memutuskan kembali ke Yogyakarta.
Cussons Baby Luncurkan Kampanye #BanggaJadiBunda, Dorong Normalisasi Apresiasi Peran Ibu
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR