Nakita.id- Pemerintah berencana akan melakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah kurva virus corona yang masih tinggi.
Hal tersebut tentunya menggemparkan warga, bahkan menuai banyak kritik dan juga tanggappan.
Banyak masyarakat yang khawatir dengan adanya pelonggaran PSBB di tengah korban yang masih berjatuhan.
Beberapa negara lain pun memang sudah melakukan pelonggaran lockdown.
Bahkan sudah ada beberapa negara yang mulai menata perkonomiannya kembali secara perlahan.
Begitu pula dengan Indonesia, pelonggaran PSBB ini salah satu sebabnya adalah masalah perekonomian.
Menteri perekonomian sudah membuat kajian khusus seperti pembukaan pusat perbelanjaan kembali untuk memulihkan sistem perekonomian.
Sektor perokonomian memang paling merana akibat wabah virus corona ini.
Wacana dibuka kembali pusat perbelanjaan akan dilakukan pada bulan Juni mendatang.
Namun, apabila benar-benar dilaksanakan rencana tersebut, pemerintah menekankan akan ada aturan khusus yang mengaturnya.
Di balik negara-negara yang ingin atau sudah melakukan pelonggaran, WHO kini jusru memberikan tanggapan.
WHO memperingatkan agar negara-negara tidak terburu-buru melakukan pelonggaran lockdown atau pembatasan termasuk juga Indonesia.
WHO juga mengatakan, apabila adanya pelonggaran secara terburu-buru maka sangat mungkin akan terjadinya lonjakan kasus baru.
WHO menilai pelonggaran bukan malah membuat pandemi virus tersebut akan berakhir.
Tidak ada jaminan pula dengan melakukan pelonggaran itu menjadi tanda akhir dari virus corona.
"Kami tekankan kembali! Bahwa pelonggaran pembatasan bukan akhir dari wabah di negara manapun," ujar Direktur Jendral WHO melansir dari Instagram @narasinewsroom.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR