Nakita.id - Sempat ramai di media sosial soal isu meteor jatuh di sejumlah wilayah di Indonesia.
Mengetahui hal tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) langsung angkat bicara.
Apakah meteor tersebut benar-benar jatuh dan merusak beberapa daerah di Indonesia?
Sejumlah pengguna Twitter mengunggah video yang sama, dengan narasi yang berbeda-beda.
Baca Juga: Dijadikan Ganjal Pintu Selama 30 Tahun, Ternyata Batu Pecahan Meteor Ini Dihargai Miliaran!
Salah satu narasi yang mengikuti video itu dan viral di media sosial menyebutkan bahwa meteor tersebut jatuh di tiga tempat, yaitu Surabaya, Madura, dan Papua.
Sementara, dari suara yang terdengar dalam video menyebutkan bahwa video itu diambil di Sidosermo, Surabaya.
"Ya Allah Sidosermo Surabaya ya Allah.. Subhanal quddus.. Subhanal quddus.. Subhanal quddus.. Rabbanal quddus.. La ilaha illallah Muhammadar rasulullah...," kata orang dalam video tersebut.
Berikut narasi lengkap yang dibagikan bersama video tersebut, "Meteor jatuh di 3 tempat madura, dan Papua Serta Surabaya Dapat dri grup majelis. hoax atau engga ya??".
Pengguna Twitter lainnya, mengaku melihat meteor jatuh di wilayah Karawang.
Faktanya
Lapan memastikan bahwa informasi itu hoaks. Tidak benar ada meteor jatuh di wilayah Indonesia. Video yang beredar merupakan video yang disunting.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin mengatakan,
dari penelusuran Lapan, ada video-video lain dengan narasi yang berbeda hingga ada yang versi bahasa Inggris.
"Saya terima informasi pertama kali dengan video yang sama di Merauke, kemudian ada lagi yang mengirim video yang sama di Aceh, ada lagi yang mengirim dengan video yang sama di Jawa Timur, macam-macam," kata Thomas saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).
Ia mengatakan, benda yang terlihat pada video itu bukan meteor, melainkan sampah antariksa yang jatuh ke bumi. Thomas juga memastikan, sampah antariksa itu tidak jatuh di wilayah Indonesia.
"Itu sampah antariksa yang jatuh di suatu tempat, bukan di Indonesia. Tapi saya belum menemukan kejadian persisnya di mana," kata dia.
Sampah antariksa biasanya bekas roket yang meluncurkan satelit.
Setelah sekian lama, benda itu menjadi sampah antariksa dan masuk ke atmosfer.
Benda itu akan terbakar dan pecah ketika berada pada ketinggian sekitar 120 kilometer dari Bumi.
Menurut Thomas, serpihan-serpihan yang terbakar di sekitar obyek yang terlihat pada video itu juga menguatkan bukti bahwa benda yang jatuh itu adalah sampah antariksa.
Namun, ia menyebutkan, kecil kemungkinan sampah antariksa jatuh di permukiman warga.
"Kalau kena permukiman sih bahaya, tapi probabilitasnya kecil sekali. Bumi kan luas sekali. Selama ini belum ada kasus sampah antariksa yang jatuh di fasilitas manusia," kata Thomas.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[HOAKS] Meteor Jatuh di Wilayah Indonesia")
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR