Hanya saja, saat itu, Henky Solaiman memilih untuk melakukan terapi di rumah.
Ketika divonis mengidap kanker usus, Henky Solaiman justru menolak untuk mendapat perawatan medis.
Alasannya, Henky Solaiman merasa tidak bisa hidup normal lagi setelah operasi atau pun kemoterapi.
"Disuruh operasi, kemo (terapi) itu sudah biasa, tapi kalau (operasi) dekat rektum, 80 persen sudah pakai kantonglah," kata Henky Solaiman.
"Enggak bisa disambung lagi, tiga bulan, ya sudah kantong seumur hidup. Ya itu bukan hidup namanya saya bilang. Saya nolak operasi, enggak mau kemo," ucapnya lagi.
Tak lantas pasrah atas penyakitnya, Henky Solaiman memilih menjalani terapi magnet yang dia percaya bisa membuat kondisinya jauh lebih baik.
Meskipun, kala itu, Henky tidak tahu pasti apakah itu akan berpengaruh pada kanker yang diidapnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR