Nakita.id - Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan Tanah Air, saat aktor senior sekaligus sutradara Henky Solaiman meninggal dunia.
Henky mengembuskan napas terakhir pada Jumat (15/5) sekitar pukul 16:40 WIB di kediamannya.
Sebelum meninggal dunia, Henky diketahui mengidap penyakit kanker usus dan sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, pada Maret lalu.
Namun aktor yang wafat di usia 78 tahun tersebut sempat mengalami pendarahan dan butuh transfusi darah usai operasi.
Diketahui, saat memutuskan mundur dari sinetron "Dunia Terbalik" Henky Solaiman sudah tahu bahwa dirinya mengidap kanker usus sekitar bulan September tahun 2019.
Awal kecurigaannya adalah karena ia mengalami sulit buang air besar.
Henky kemudian memutuskan pergi ke dokter dan setelah dilakukan endoskopi diketahui bahwa dirinya memiliki tumor yang menghalangi usus.
Hanya saja, saat itu, Henky Solaiman memilih untuk melakukan terapi di rumah.
Ketika divonis mengidap kanker usus, Henky Solaiman justru menolak untuk mendapat perawatan medis.
Alasannya, Henky Solaiman merasa tidak bisa hidup normal lagi setelah operasi atau pun kemoterapi.
"Disuruh operasi, kemo (terapi) itu sudah biasa, tapi kalau (operasi) dekat rektum, 80 persen sudah pakai kantonglah," kata Henky Solaiman.
"Enggak bisa disambung lagi, tiga bulan, ya sudah kantong seumur hidup. Ya itu bukan hidup namanya saya bilang. Saya nolak operasi, enggak mau kemo," ucapnya lagi.
Tak lantas pasrah atas penyakitnya, Henky Solaiman memilih menjalani terapi magnet yang dia percaya bisa membuat kondisinya jauh lebih baik.
Meskipun, kala itu, Henky tidak tahu pasti apakah itu akan berpengaruh pada kanker yang diidapnya.
Setidaknya, dia merasa kondisinya jauh lebih baik dan lebih lancar Buang Air Besar (BAB) setelah menjalani terapi magnet.
"Setelah berapa lama tidur di magnet ini lumayan, tiap hari ada beberapa teman dokter (bilang), setiap ada masuk ada keluar, bagus. Bertahanlah (dengan terapi magnet)," ujar Henky.
Sekitar bulan Maret 2020, akhirnya Henky Solaiman menjalani operasi kanker usus.
Operasi saat itu berjalan lancar, hanya saja Henky membutuhkan transfusi darah karena kekurangan hemoglobin.
"Karena sebelum operasi juga HB-nya (hemoglobin) enggak tinggi. Salah satu kekhawatirannya adalah akan terjadi kekurangan darah dan pas malam itu sudah stabil. Tapi HB-nya masih rendah, jadi tetap transfusi darah," ucap putra Henky Solaiman, aktor Verdi Solaiman.
Usai menjalani operasi, Henky Solaiman juga sempat mengalami pendarahan.
Pendarahan itu terjadi lantaran sambungan pada ususnya terbuka, sehingga membuat kondisi Henky semakin membutuhkan transfusi darah golongan AB.
"Butuh darah AB karena jarang banget yang darahnya AB," lanjut Verdi Solaiman.
Verdi menambahkan, kondisi tekanan darah Henky Solaiman sempat mengalami naik turun usai jalani operasi.
Hingga akhirnya, mendapat kabar bahwa Henky Solaiman meninggal dunia pada Jumat (15/5/2020) di kediamannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Meninggal Dunia, Henky Solaiman Berjuang Lawan Kanker Usus"
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR