"Dalam studi ini kami membuktikan bahwa sel-sel kanker jauh lebih efisien dalam menghilangkan hidrogen peroksida dibanding sel normal."
"Dengan demikian, sel-sel kanker jauh lebih rentan terhadap kerusakan dan kematian yang disebabkan oleh hidrogen peroksida dalam kadar yang tinggi," kata Garry Buettner, profesor radiasi onkologi dan anggota dari Holden Comprehensive Cancer Center di University of Lowa yang juga terlibat dalam proyek penelitian ini.
"Studi ini juga memerlihatkan bagaimana vitamin C dosis tinggi yang digunakan dalam uji klinis tidak memengaruhi jaringan normal, namun dapat merusak jaringan tumor," jelas Buettner lagi.
Vitamin C dosis tinggi ini diberikan secara berkala lewat pembuluh darah dan langsung masuk ke perut.
Baca Juga: Inilah Mengapa Vitamin C Berguna Untuk Masa Perkembangan Anak
Hal ini dilakukan agar nutrisinya lebih mungkin memasuki aliran darah.
Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan mengakui kemampuan vitamin C dalam melawan kanker.
Pada 2015, sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Science menemukan bahwa vitamin C juga berguna dalam mengobati sel kanker yang bermutasi pada pasien kanker kolorektal yang tidak merespon jenis pengobatan lainnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR