Nakita.id - Virus corona menjadi wabah yang luar biasa hebat di seluruh penjuru dunia.
Berbagi usaha dilakukan pemerintah, khususnya di Indonesia telah terapkan PSBB hingga status KLB.
Meski telah diterapkan berbagai anjuran yang harus dilakukan, ada saja ulah masyarakat yang kadang bikin tak habis pikir dengan lakukan pelanggaran.
Meski sebagian ada yang lakukan pelanggaran dengan berbagai alasan, tak sedikit pula yang patuh aturan.
Perbedaan pola pikir dan pandangan masyarakat ini membuat Ashanty ikut angkat bicara.
Unggah potretnya di laman Instagram pribadinya, Ashanty kedapatan tulis pemahamannya terkait corona di Indonesia dan perbedaan pola pikir masyarakat.
Ashanty menyebut jika dirinya sudah 3 bulan ini memilih tinggal di rumah.
Pilih tetap tinggal di rumah, Ashanty memilih ikuti semua anjuran yang diberikan.
Mengingat ganasnya penyebaran virus corona yang berpotensi mematikan nyawa seseorang.
"Saat kita memilih untuk 3 bulan dirumah aja seperti anjuran pemerintah, menjaga jarak, pakai masker dll dikarenakan ketakutan kita terhadap Virus baru ini, yg ada di semua negara dan sangat cepat penularan nya, bahkan mematikan," tulis Ashanty.
Tahu betul bahayanya virus corona yang belum diketemukan obatnya, Ashanty sebagai orang awam akui lebih pilih lakukan pencegahan.
Meski dirinya memilih cara yang dianggapnya tepat, tak semua orang sependapat dengan pilihannya itu.
Ashanty tak menampik jika mungkin saja ada sebagian masyarakat yang cenderung santai hadapi virus ini.
Bahkan ada yang tidak mengikuti anjuran pemerintah dan miliki pemikiran yang berbeda.
"Namun ada sebagian orang yg merasa biasa2 saja bahkan cenderung santai, merasa banyak penyakit lain yg lebih parah, ini tidak terlalu serius, tidak perlu ikuti anjuran pemerintah, dan pemikiran2 lain yg berbeda dengan kita," tulis Ashanty.
Meski berbeda dengan pola pikirnya, Ashanty meyebut pilihan itu bisa saja tidak salah di mata mereka yang tidak ikuti anjuran.
Ashanty menyimpulkan jika semua itu karena adanya perbedaan pada setiap manusia.
"Karena kita manusia. semua manusia itu berbeda2.. baik tujuan, kebutuhan, pola pikir, kepentingan, stratifikasi sosial," tulis Ashanty.
Tak mungkin bisa samakan pola pikir satu orang dengan lainnya, Ashanty menyebut tidak ada orang yang bisa memaksakan pemikiran orang lain.
Meski diakui buat kesel, kecewa, dan marah, Ashanty menyebut jika berselisih paham, saling menyalahkan, dan menggurui bukanlah hal yang tepat.
Tahu betul bagaimana banyaknya masyarakat yang masih kerap beraktifitas di luar saat pandemi, Ashanty justru pilih tak buang energi untuk hal yang tidak sepemikiran.
Menurut ibu 4 anak ini dengan terus berfikir negatif justru tidak baik untuk imun dan jiwa.
"dari pada setiap hari kita kecewa melihat orang diluar sana, yg tidak sepemikiran dengan kita.
Terlalu banyak energi negatif, yg tidak akan baik untuk imun tubuh dan jiwa kita," tulis Ashanty.
Himbau untuk tidak banyak berfikir negatif, Ashanty meminta agar senantiasa berdoa agar virus ini segera berakhir.
Tetap ikuti protokol kesehatan dan menjaga diri sendiri dengan ubah gaya hidup sehat.
"Berdamailah dengan diri kita, dengan keadaan ini dan orang lain," tulis Ashanty.
Ashanty yakin meski dengan cara yang berbeda, saat ini semua orang punya tujuan yang sama.
"Aku tau kita berbeda jalan, tapi aku yakin kita semua punya satu tujuan, satu niat, satu doa.. Dengan cara nya masing2," tulis Ashanty.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR