Jika dalam pemantauan, ternyata kondisi ini sudah membahayakan janin, maka akan dilakukan tindakan melahirkan janin lebih cepat.
Baca juga: Mengonsumsi Plasenta Berbahaya Bagi Kesehatan
ABRUPSIO PLASENTA (Plasenta Lepas)
Disamping kelainan plasenta yang sudah dijelaskan di atas, masih ada lagi kelainan yang disebut abrupsio plasenta, yakni jika plasenta melepaskan diri dari dinding rahim sebelum saat persalinan, baik sebagian maupun seluruhnya.
“Kalau Mama memiliki riwayat penyakit darah tinggi, preeklamsia atau kebiasaan merokok dan minum alkohol, dapat meningkatkan risiko abrupsio plasenta. Sebab, hal-hal tersebut merusak pembuluh-pembuluh darah kecil yang ada pada plasenta sehingga membuat plasenta terlepas dari dinding rahim,” ujar dr. Yassin.
Sayangnya, kelainan plasenta yang satu ini tak dapat dideteksi karena bersifat spontan dan dapat terjadi kapan pun, namun bisa dikenali lewat gejalanya, antara lain: perdarahan melalui vagina serta rasa nyeri pada perut dan kontraksi rahim yang hebat. Bila kondisi ini terjadi, dokter obsgin akan mengeluarkan janin sesegera mungkin agar tidak berakibat fatal pada janin maupun Mama.
“Enam hingga 12 jam setelah abrupsio plasenta terjadi, janin harus segera dilahirkan!” tegas Yassin. “Kalau sudah ada pembukaan jalan lahir, kita lihat kondisi janin dan Mama apakah memungkinkan melahirkan secara alami. Tapi kalau kondisinya sudah buruk akan diambil tindakan operasi,” tambahnya.
GAYA HIDUP SEHAT CEGAH ANEKA KELAINAN PLASENTA
Untuk mencegah terjadinya aneka kelainan plasenta saat kehamilan dan persalinan, Yassin menyarankan Mama mempraktikkan gaya hidup sehat. Selain itu komunikasikan riwayat kesehatan selengkap-lengkapnya saat berkonsultasi dengan dokter kandungan.
“Misalnya, ada riwayat hipertensi atau diabetes. Kalau dokter sudah tahu, akan lebih intens memonitor perkembangan kehamilan pasien. Kontrol rutin dengan pemeriksaan USG pun akan mendeteksi kelainan plasenta dengan segera. Jika sudah terdeteksi dini, tentu akan lebih cepat dapat ditangani,” pungkas Yassin.
Theresia Widiningtyas
Narasumber:
dr. Yassin Yanuar, SpOG
RSPI Pondok Indah, Jakarta
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR